MarketNews.id Sepekan Perdagangan Di BEI, semua indikator perdagangan alami penurunan kecuali nilai transaksi harian meningkat 2,61 Persen. Secara umum, penurunan indikator relatif tipis termasuk turunnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dari 7.056 menjadi 7.045.
Selama sepekan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau periode 31 Oktober-4 November 2022, rata-rata nilai transaksi harian tercatat Rp13,35 triliun atau melonjak 2,61 persen dibanding sepekan sebelumnya, yakni Rp13,01 triliun per hari.
Berdasarkan data perdagangan dalam sepekan terakhir yang dikutip Minggu 6 November 2022 rata-rata volume transaksi harian mengalami penurunan 6,35 persen menjadi 20,65 miliar saham dari sepekan sebelumnya, sebanyak 22,05 miliar saham per hari.
Sementara itu, rata-rata frekuensi transaksi harian BEI selama sepekan mengalami penyusutan 1,98 persen menjadi 1.195.583 kali dari sepekan sebelumnya 1.219.787 kali per hari.
Kinerja negatif perdagangan di BEI juga terjadi pada Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) yang pada akhir pekan ini ditutup di level 7.045 atau terkoreksi 0,15 persen dibanding penutupan akhir pekan sebelumnya, 7.056.
Dengan demikian, nilai kapitalisasi pasar hingga penutupan transaksi pekan ini menjadi senilai Rp9.342,7 triliun atau menurun sebesar 0,27 persen dibanding posisi akhir pekan sebelumnya yang mencapai Rp9.368,32 triliun.
Pada perdagangan Jumat 4 November 2022, investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp186,5 miliar. Sedangkan untuk sepanjang tahun ini yang berakhir 4 November 2022, investor asing tercatat melakukan beli bersih Rp80,42 triliun.
Selama sepekan perdagangan, BEI menerima pencatatan tiga obligasi dan tiga sukuk, yakni Obligasi Berkelanjutan V Tahap IV-2022 senilai Rp1,18 triliun yang diterbitkan PT Federal International Finance.
Selanjutnya, Obligasi Berkelanjutan I Tahap I-2022 senilai Rp250 miliar yang diterbitkan PT Voksel Electric Tbk (VOKS).
Lalu, pencatatan Obligasi Berkelanjutan III Tahap I-2022 milik PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) yang terbagi menjadi tiga seri, yakni Seri A sebesar Rp479,8 miliar, Seri B senilai Rp275,23 miliar dan Seri C sebesar Rp449,85 miliar.
Selain itu, pencatatan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Tahap I-2022 yang juga diterbitkan oleh WIKA. Sukuk ini pun terbagi menjadi tiga seri, yakni Seri A sebesar Rp109,33 miliar, Seri B senilai Rp140,49 miliar dan Seri C Rp32 miliar.
Dengan demikian, jumlah emisi obligasi dan sukuk untuk sepanjang 2022 yang berakhir 4 November 2022 sebanyak 111 emisi dari 72 emiten, senilai Rp137,87 triliun. Sedangkan, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI sebanyak 519 emisi, dengan nilai nominal outstanding Rp462,19 triliun dan USD47,5 juta yang diterbitkan oleh 126 emiten.
Adapun total Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI sebanyak 178 seri, dengan nilai nominal Rp5.131,04 triliun dan USD438,31 juta. Sementara itu, jumlah Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak sepuluh emisi senilai Rp3,11 triliun.