MarketNews.id Dengan kinerja keuangan saat ini, Astra Group akan fokus pada transisi portofolio secara bertahap. Bisnis Astra Group mulai dari otomotif dan jasa keuangan hingga pertambangan dan properti dan memiliki hampir 189.000 karyawan, menurut situs webnya. Jardine Cycle & Carriage Ltd. adalah pemegang saham terbesarnya dengan kepemilikan 50,1 persen.
Saham Astra International Tbk (ASII) telah meningkat sekitar 22 persen tahun ini, mengungguli benchmark Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek Jakarta, yang naik sekitar 8 persen pada periode yang sama. Perusahaan ini memiliki nilai pasar sekitar US$18,7 miliar.
PT Astra International Tbk (ASII) sedang berkonsentrasi untuk melakukan transisi portofolio secara bertahap, untuk mencapai keseimbangan antara kepentingan saat ini dan jangka panjang. Oleh karena saat ini Astra tidak memiliki rencana untuk melakukan pembelian kembali ( buyback ) saham.
“Mengenai buyback , hingga saat ini kami tidak memiliki rencana untuk melakukan buyback atas saham Astra,” ungkap Presiden Direktur Astra Djony Bunarto Tjondro menjawab pertanyaan investor dalam paparan publik perseroan, seperti disebutkan dalam keterbukaan informasi, Rabu 28 September 2022.
Ia menegaskan dengan kondisi kas yang cukup kuat saat ini, Astra menggunakan momentum terseut untuk berinvestasi di sektor-sektor yang menjanjikan dalam jangka panjang. Termasuk sektor-sektor di luar tujuh lini bisnis Astra saat ini.
Salah satunya adalah menanamkan investasi di PT Arkora Hydro Tbk (ARKO), melalui PT United Tractors Tbk (UNTR). ARKO menjadi salah satu pilihan karena perusahaan ini fokus di dalam pengembangan hydro power dan hal ini sejalan dengan aspirasi Astra.
“Investasi kami di ARKO sesuai dengan blueprint kami, di mana kami ingin melakukan transisi portofolio kami secara bertahap, agar dapat mencapai keseimbangan antara kepentingan saat ini dan jangka panjang,” ujarnya.
Sektor lain yang juga serius dikaji adalah sektor pelayanan kesehatan. Astra telah mulai melakukan investasi di sektor pelayanan kesehatan dengan berinvestasi di PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL).
Djony menilai, sektor pelayanan kesehatan di Indonesia sangat menjanjikan dan memiliki prospek yang baik. Investasi ini juga sejalan dengan aspirasi Astra untuk berkontribusi aktif dalam meningkatkan pelayanan kesehatan di Indonesia.
“Investasi-investasi yang kami lakukan bukanlah investasi yang opportunistic , tapi sejalan dengan peta jalan ( road map ) kami,” imbuhnya.