MarketNews.id Perdagangan saham sepanjang pekan lalu alami penurunan. Rata rata frekuensi transaksi harian di BEI alami penurunan 0,18 persen. Sementara volume transaksi harian naik 6,1 persen. Dan Indeks saham naik 0,63 persen.
Selama sepekan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau periode 8-12 Agustus 2022, rata-rata nilai transaksi harian merosot 9,32 persen menjadi Rp13,91 triliun, dibanding sepekan sebelumnya yang mencapai Rp15,34 triliun per hari.
Berdasarkan data perdagangan yang dikutip di Jakarta, Minggu 14 Agustus 2022 rata-rata frekuensi transaksi harian di BEI selama sepekan perdagangan terpantau melemah sebesar 0,18 persen menjadi 1.305.619 kali dari sepekan sebelumnya, yakni 1.307.982 kali transaksi per hari.
Sementara itu, volume transaksi harian saat perdagangan pekan ini tercatat melonjak 6,1 persen menjadi 25,74 miliar saham dibanding sepekan sebelumnya yang hanya 24,26 miliar saham per hari.
Kemudian, peningkatan sebesar 0,63 persen terjadi pada Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) menjadi 7.129 dari 7.084 pada pekan sebelumnya. Sedangkan nilai kapitalisasi pasar juga turut meningkat 0,54 persen menjadi Rp9.333,89 triliun dari Rp9.283,7 triliun pada pekan sebelumnya.
Selama sepekan terakhir perdagangan, BEI menerima pencatatan sembilan saham, 3 waran, sebelas obligasi dan tiga sukuk. Pada awal pekan 8 Agustus 2022 , BEI menerima pencatatan perdana saham PT Estee Gold Feet Tbk (EURO), PT Kusuma Kemindo Sentosa Tbk (KKES), PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI) dan PT Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA).
Berikutnya, Selasa 9 Agustus 2022, terdapat tiga pencatatan perdana saham dan dua waran, yaitu saham dan waran PT Rohartindo Nusantara Luas Tbk (TOOL), PT Klinko Karya Imaji Tbk (KLIN) dan saham PT Segar Kumala Indonesia Tbk (BUAH).
Rabu 10 Agustus 2022, PT Hetzer Medical Indonesia Tbk (MEDS) dan PT Toba Surimi Industries Tbk (CRAB) mencatatkan sahamnya di BEI. Sehingga, jumlah Perusahaan Tercatat sepanjang tahun ini yang berakhir hingga 12 Agustus 2022 sebanyak 43 emiten baru.
Selama sepekan perdagangan, BEI menerima pencatatan Obligasi I-2022 yang diterbitkan PT Wahana Inti Selaras senilai Rp2 triliun. Selanjutnya, Obligasi Berkelanjutan III Tahap I-2022 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Tahap I-2022 yang diterbitkan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), masing-masing sebesar Rp2 triliun dan Rp1 triliun.
BEI juga menerima pencatatan Obligasi Berkelanjutan III Tahap I-2022 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Tahap I-2022 yang diterbitkan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero). Obligasi dan sukuk tersebut masing-masing sebesar Rp1 triliun dan Rp500 miliar.
Selanjutnya, BEI menerima pencatatan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I-2022 dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap I-2022 yang diterbitkan PT Kereta Api Indonesia (Persero), dengan jumlah masing-masing Rp1,5 triliun dan Rp500 miliar.
Rabu 10 Agustus 2022 BEI menerima empat pencatatan obligasi, yakni Obligasi Berkelanjutan IV Tahap I-2022 yang diterbitkan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) sebesar Rp2 triliun, Obligasi I-2022 sebesar 700 miliar yang diterbitkan PT BRI Multifinance Indonesia.
Berikutnya adalah, pencatatan Obligasi Berkelanjutan III Tahap I-2022 senilai Rp1 triliun yang diterbitkan PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) dan PT Hino Finance Indonesia yang menerbitkan Obligasi I-2022 senilai Rp700 miliar.
Hari berikutnya 11 Agustus 2022 PT JACCS Mitra Pinasthika Mustika Finance Indonesia mencatatkan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I-2022, dengan nilai emisi sebesar Rp600 miliar.
Pada Jumat 12 Agustus 2022, Obligasi Berkelanjutan V Tahap I-2022 senilai Rp1 triliun yang diterbitkan PT Permodalan Nasional Madani (PMN) dan Obligasi Berkelanjutan V Tahap IV-2022 senilai Rp2,2 triliun yang diterbitkan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).
Dengan demikian, jumlah emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI pada tahun ini yang berakhir hingga 8 Agustus 2022 sebanyak 88 emisi dari 65 emiten senilai Rp106,98 triliun. Maka, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI mencapai 507 emisi, dengan nilai nominal outstanding Rp454,94 triliun dan USD47,5 juta yang diterbitkan 125 emiten.
Adapun jumlah Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI sebanyak 155 seri dengan nilai Rp4.900,13 triliun dan USD211,84 juta. Sedangkan Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak sepuluhan emisi senilai Rp3,98 Triliun.