Home / Korporasi / BUMN / Bank Mandiri Andalkan DPK Buat Biayai Kredit Dan Hentikan Penerbitan Obligasi Berkelanjutan

Bank Mandiri Andalkan DPK Buat Biayai Kredit Dan Hentikan Penerbitan Obligasi Berkelanjutan

Marketnews.id Terus meningkatnya Dana Pihak Ketiga (DPK) membuat manajemen Bank Mandiri Tbk (BMRI) memanfaatkan dana murah ini untuk membiayai kredit buat nasabahnya.

Seperti diketahui, sejak pendemi Covid-19, hampir semua bank Pemerintah dan bank swasta besar mendapat berkah dari limpahan dana masyarakat yang menyimpan uangnya diperbankan lantaran masyarakat khawatir lakukan bisnis dimasa pendemi. Dana murah dari masyarakat ini, akan dimanfaatkan oleh BMRI untuk penyaluran kredit dibanding dengan menjual obligasi untuk membiayai kredit.

Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) memutuskan untuk menghentikan program Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) atas Obligasi Berkelanjutan II yang menargetkan penghimpunan dana mencapai Rp20 triliun. Sejauh ini, realisasi penghimpunan dana tercatat baru senilai Rp1 triliun.


Berdasarkan keterbukaan informasi BMRI yang dipublikasi Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Jumat 18 Maret 2022, Bank Mandiri tidak akan melanjutkan PUB Obligasi Berkelanjutan II setelah sebelumnya menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Tahap I-2020 senilai Rp1 triliun yang terbagi menjadi dua seri.


Menurut keterangan manajemen BMRI, pertimbangan perseroan untuk tidak melanjutkan penerbitan Obligasi Berkelanjutan II tersebut dikarenakan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Mandiri masih sangat baik.

“Sehingga, dapat mendukung pertumbuhan kredit, ekspansi bisnis dan kebutuhan likuiditas Bank,” kata Direktur BMRI, Panji Irawan.


Dengan dihentikannya rencana PUB tersebut, maka saat ini nilai Obligasi Berkelanjutan II yang tidak diterbitkan mencapai Rp19 triliun. Sebagaimana diketahui, sebelumnya BMRI telah menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Tahap I-2020 senilai Rp1 triliun yang terbagi menjadi dua seri.


Seri A senilai Rp350 miliar dengan tingkat bunga sebesar 7,75 persen per tahun bertenor 5 tahun, sedangkan Seri B sebesar Rp650 miliar dengan tingkat bunga 8,3 persen per tahun bertenor 7 tahun.


Sebagaimana diketahui, hingga akhir 2021 BMRI mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 8,86 persen (year-on-year) menjadi Rp1.050,16 triliun. Sementara itu, penghimpunan DPK di 2021 tercatat bertumbuh hingga 12,8 persen (y-o-y) menjadi Rp1.291,18 triliun.

Check Also

Laba Bersih Bank Jabar Anjlok 23 Persen Jadi Rp1,369 Triliun Di 2024

MarketNews.id-Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJBR) atau Bank Jabar membukukan pertumbuhan kredit yang …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *