Home / Corporate Action / Kemenperin : Produsen Kabel Nasional Sudah Penuhi Kandungan Lokal Hingga 95 Persen

Kemenperin : Produsen Kabel Nasional Sudah Penuhi Kandungan Lokal Hingga 95 Persen

Marketnews.id Produsen kabel nasional dapat dikatakan sebagai produsen kabel yang sangat siap bersaing dengan produk kabel impor. Apalagi, kandungan lokal dari produk ini sudah mencapai 95 persen dan telah melebihi ketentuan Pemerintah.

Perkembangan industri kabel di Indonesia saat ini telah menunjukkan daya saing yang tinggi. Hal itu dibuktikan dengan kemampuan memproduksi kabel telekomunikasi, kabel listrik, dan kabel khusus seperti kabel sinyal dan wiring harness dengan tingkat kandungan dalam negeri ( TKDN ) rata-rata mencapai 95 persen.


Hal itu disampaikan oleh Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Rabu, 26 Januari 2022.

Menurutnya saat ini terdapat 54 pabrik kabel di dalam negeri yang bergerak di sektor kabel listrik dengan kapasitas produksi untuk kabel dan konduktor tembaga sebesar 450.000 ton per tahun serta untuk produksi kabel dan konduktor alumunium mencapai 250.000 ton per tahun.


“Hal yang patut diapresiasi adalah bahwa TKDN dari beberapa produk kabel dan turunannya ini sangat tinggi. Sebagai contoh, produk bare cable conductor dan low voltage cable telah mencapai nilai TKDN sebesar 95 persen, artinya telah melampaui angka TKDN minimum. Sehingga menyandang predikat wajib beli,” kata Agus Gumiwang Kartasasmita.


Agus menambahkan bahwa nilai TKDN untuk kabel jenis telekomunikasi dan kabel khusus masih perlu ditingkatkan. Oleh karenanya, fokus pengembangan akan diarahkan pada pengembangan industri bahan baku utamanya, yaitu inti kabel (Optical Core).


“Saat ini, industri dalam negeri yang bergerak di sektor kabel telekomunikasi berjumlah 13 perusahaan dengan kapasitas produksi fiber optic cable telah mencapai 240.000 km per tahun,” ungkapnya.


Agus menegaskan, pihaknya bertekad untuk menciptakan kemandirian industri dalam negeri, termasuk di sektor industri kabel. Hal ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo, bahwa pengembangan sektor industri hilir dipercepat melalui akselerasi program hilirisasi industri sekaligus mengurangi ekspor bahan mentah atau raw material.


“Hilirisasi industri juga menjadi penting dalam rangka menjamin ketersediaan bahan baku sumber daya alam dan peningkatan nilai tambah,” jelasnya.

Check Also

Kilang Pertamina Internasional Hasilkan Dekarbonisasi 430 Ribu Ton CO2 Eq

MarketNews.id-Net Zero Emission (NZE) tahun 2060 atau lebih cepat merupakan program yang perlu mendapatkan dukungan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *