Marketnews.id Energi baru dan terbarukan belakangan ini sudah jadi fokus perusahaan yang bergerak dalam bidang energi seperti kelompok usaha PT Bakrie & Brothers (BNBR) yang banyak bergelut dibidang pertambangan dan energi. Untuk pengembangan bisnis energi terbarukan dan bisnis yang telah berjalan emiten ini telah menyiapkan anggaran belanja modal sebesar Rp 500 miliar.
PT Bakrie & Brothers Tbk (IDX: BNBR) akan menyiapkan dana sebesar Rp500 miliar untuk belanja modal pada tahun 2022, guna memperkuat bisnis yang telah berjalan dan pengembangan energi baru terbarukan.
Menurut Direktur Utama, Anindya Novyan Bakrie, dalam meningkatkan bisnis telah berjalan dan pengembangan bisnis baru seperti energi baru terbarukan pada tahun 2022 butuh dana sebesar Rp500 miliar.
“Setelah sektor teknologi, maka kedepan, sektor energi baru terbarukan akan menjadi trend,” kata dia kepada media dalam paparan publik secara daring, Jumat, 10 Desember 2021.
Saat ini, jelas dia, melalui anak usaha PT Bakrie Power telah menyepakati kerja sama dengan PT PLN (Persero) dalam proyek pengadaan dan pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Hybrid di Desa Parak, Bontomanai, Selayar, Sulawesi Selatan berkapasitas sebesar 1,3 Mega Watt peak, dan diproyeksikan akan mulai beroperasi secara resmi pada akhir tahun ini.
“Proyek-proyek di bawah PT Bakrie Power ini dikerjakan oleh PT Helio Synar Energi. Selain Selayar, dua jenis proyek EBT berikutnya yang akan kami fokuskan di antaranya adalah de-dieselisasi (de-dieselization) dan PLTS Atap (C&I Rooftop PV). De-dieselisasi market size-nya cukup besar, yakni sebesar US$ 2 miliar dan PLTS Atap sebesar US$ 650 juta,” tutur Anindya.
Pada sisi lain, perseroan akan akan memasok lebih banyak bus listrik untuk memenuhi target 100 unit Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di 2022, berupa unit Completely Knocked Down (CKD) yang akan dirakit oleh perusahaan perakitan dalam negeri, pungkasnya.