Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / Kebanjiran Order Handuk, PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk Gandeng Perusahaan Asal Jateng

Kebanjiran Order Handuk, PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk Gandeng Perusahaan Asal Jateng

Marketnews.id Mulai bergeraknya perekonomian secara parsial sudah terlihat. PT Sejahtera Bintang Abadi Tbk (SBAT) produsen benang tekstil telah mendapat pesanan dari produsen handuk di Bangladesh yang produknya akan di ekspor ke Amerika. Guna memenuhi permintaan yang melebihi kapasitas yang dimiliki, PT SBAT meminta produsen benang handuk dari Jawa Tengah untuk membantu memenuhi permintaan dari Bangladesh. Efek domino dari order PT SBAT berkembang pada perusahaan sejenis lainnya.

PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk (SBAT) mengaku, saat ini importir dari Amerika Serikat banyak memesan produk handuk yang bahan baku benangnya berasal dari hasil produksi perseroan, sehingga SBAT akan menggandeng perusahaan tekstil di Jawa Tengah dalam upaya percepatan produksi benang.


Menurut Direktur Utama SBAT, Jefri Junaedi, di Jakarta, Senin, Oktober 2021, sejauh ini AS merupakan negara importir terbesar untuk produk handuk dari Bangladesh, seiring dengan peningkatan aktivitas ekonomi di sektor pariwisata.
Sehingga, lanjut Jefri, permintaan handuk yang akan didistribusikan ke restoran, hotel, rumah sakit dan pelayaran itu mengalami peningkatan.

Dia menyampaikan, hingga akhir Juli 2021, penjualan di sektor pariwisata AS tercatat bertumbuh 14 persen (y-o-y).
Maka, menurut Jefri, pertumbuhan tersebut berdampak positif terhadap produksi benang yang akan diekspor ke Bangladesh.

Dia mengaku, sejauh ini SBAT kebanjiran pesanan benang, sehingga perseroan juga akan menambah jumlah mesin penunjang produksi yang dananya bersumber dari pelaksanaan rights issue pada Oktober ini.


“Saat ini SBAT belum bisa menyanggupi permintaan customer yang meminta pengiriman benang untuk memproduksi handuk sebanyak 3-4 kontainer dalam sebulan, karena faktor keterbatasan mesin. Namun, SBAT menjanjikan untuk memenuhi permintaan itu setelah proses rights issue yang akan berlangsung di Oktober ini,” papar Jefri.


Melalui aksi korporasi ini, ungkap Jefri, SBAT akan menambah tiga unit mesin Open End yang diharapkan proses impor dan instalasi mesin ini bisa berjalan lancar, sehingga bisa mulai berproduksi pada awal 2022.

“Selagi menantikan proses penambahan mesin Open End, SBAT berencana menggandeng perusahaan tekstil di Jawa Tengah agar dapat mempercepat proses produksi benang,” papar dia.


Dia menyampaikan, kerja sama dengan perusahaan di Jawa Tengah tersebut dengan cara menyewa pabrik untuk membuat benang yang menjadi bahan baku pembuatan handuk.

“Dengan kerja sama ini, SBAT berharap dapat terus menciptakan benang unggulan yang diminati pasar dan terus menambah market share ekspor, terutama ke Bangladesh yang produk-produknya akan diekspor ke Amerika,” tutur Jefri.

Check Also

GOTO Masih Menderita Rugi Bersih Rp283, 32 Miliar Di Kuartal I 2025

MarketNews.id- Goto Gojek Tokopedia (GOTO), membukukan pertumbuhan pendapatan 3,7 persen secara tahunan menjadi Rp4,23 triliun …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *