Mulai stabilnya harga minyak sawit tidak membuat emiten produsen sawit jumawa. Secara terukur emiten sawit tetap melakukan ekspansi dengan penambahan lahan sawit disampingnya memperbarui perkebunan yang telah ada. Bagaimana kinerja dan rencana usaha emiten sawit dari kelompok Salim Grup dan Bakrie Grup ke depan.
PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) mengalokasikan anggaran belanja modal (capex) untuk sepanjang 2021 sebesar Rp1,3 triliun, sedangkan serapan capex PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) senilai Rp450 miliar.
Menurut Direktur SIMP, Tan Agustinus Dermawan, saat pelaksanaan Public Expose di Jakarta, Jumat, 8 Oktober 2021, besaran anggaran capex perseroan untuk Tahun Buku 2021 sebesar Rp1,3 triliun, sedangkan realisasi serapan capex hingga akhir semester I-2021 senilai Rp500 miliar.
“Pada tahun ini kami masih fokus pada pertumbuhan generik, yaitu melakukan penanaman dari lahan yang sudah ada. Dan, replanting di perkebunan-perkebunan tua milik kami,” ujar Tan sembari menegaskan bahwa saat ini perseroan belum berencana melakukan aksi korporasi untuk tahun depan.
Hingga akhir Juni 2021, sebesar 84 persen dari total lahan tertanam inti milik SIMP ditanami kelapa sawit atau seluas 253.596 hektare, sedangkan sisanya ditanami karet (16.320 ha), tebu (12.749 ha) dan tanaman lainnya (19.832 ha). Sementara itu, luas lahan tertanam plasma untuk tanaman kelapa sawit seluas 87.076 hektare.
Manajemen SIMP menyampaikan bahwa hingga 30 Juni 2021, tanaman muda kelapa sawit berumur di bawah tujuh tahun seluas lebih dari 45 ribu hektare yang mendukung pertumbuhan bisnis di masa depan.
Sementara itu pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur LSIP, Benny Tjoeng, menegaskan bahwa sejauh ini London Sumatra juga belum berencana melakukan aksi korporasi hingga tahun depan. “Kalau capex (LSIP), rencana kami untuk seluruh tahun ini sekitar Rp450 miliar. Realisasi serapan capex akan kami sampaikan saat penerbitkan laporan keuangan kuartal III-2021,” ucapnya.
Sampai akhir semester I-2021, sebesar 83 persen (96.378 hektare) dari total lahan tertanam inti yang seluas 116.694 hektare ditanami kelapa sawit. Tanaman karet di atas lahan seluas 16.32 hektare dan tanaman lainnya seluas 3.996 hektare. Sementara itu, luas lahan tertanam plasma untuk kelapa sawit mencapai 31.620 hektare.
“Lonsum memiliki tanaman kelapa sawit muda berumur di bawah tujuh tahun, dengan luas mencapai 12 ribu hektare untuk mendukung pertumbuhan bisnis di masa depan”, tambahnya.