Marketnews.id Pengelompokan usaha sejenis yang dilakukan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau dikenal dengan holding company terus bergulir.
Setelah holding usaha sektor pariwisata terbentuk, kini giliran holding usaha bidang jasa survei segera terbentuk.
Seperti diketahui, pembentukan holding BUMN Jasa Survei bertujuan meningkatkan kapabilitas sehingga daya saing dan kemampuan meraih laba bisa lebih baik lagi dan dapat menjadi perusahaan lima besar di Asia Pasifik.
Holding BUMN Jasa Survei yang terdiri dari PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero), PT Sucofindo (Persero), dan PT Surveyor Indonesia (Persero) optimistis mampu menempati posisi lima teratas di pasar regional.
“Saya yakin kami bisa menjalankan mandat ‘holding’ dari Kementerian BUMN untuk mecapai top 5 di pasar regional,” kata Direktur Utama PT Surveyor Indonesia (Persero) Haris Witjaksono saat Rapat Kerja (Raker) Holding BUMN Jasa Survei di Yogyakarta, Jumat, 15 Oktober 2021.
Haris menuturkan, terbentuknya Holding BUMN Jasa Survei akan meningkatkan peluang bisnis dan efisiensi melalui sinergi, kolaborasi, dan integrasi perusahaan.
“Di samping itu dengan terbentuknya holding ini akan ada penyesuaian struktur organisasi baru dengan menggunakan pendekatan strategi penguatan portofolio bisnis,” ujar dia.
Sementara itu, Direktur Utama PT Sucofindo (Persero), Mas Wigrantoro Roes Setiyadi mengatakan bahwa holding didirikan untuk memperbesar skala bisnis.
Kendati demikian, menurut dia, Holding BUMN Jasa Survei tetap harus jeli melihat peluang jasa dengan kompetensi dan sumber daya yang dimiliki bersama.
“Holding ini tidak hanya sekadar berbagi kue yang sudah ada. Kita harus jeli melihat peluang, di mana tentunya peluang jasa yang belum dikerjakan sampai saat ini.
Dengan holding, kita dapat menggunakan sumber daya dan kompetensi bersama, sehingga peluang yang belum dapat dilakukan akan dapat kita raih,” ujar Mas Wigrantoro.
Proses holding tiga BUMN Jasa Survei, kata Direktur Utama PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) Rudiyanto sudah rampung dan kini tinggal menunggu peresmian.
“Pada agenda hari ini, kita berkolaborasi untuk menyelaraskan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2022,” kata Rudiyanto.
Pada rapat kerja dengan tema “Improve Collaboration and Operationalize Synergies” yang dihadiri seluruh kepala unit bisnis dan unit pendukung ketiga BUMN, pendapatan Holding BUMN Jasa Survei pada 2022 ditargetkan naik sebesar 15 persen, dan proyeksi hingga 2024 secara konsolidasi ditargetkan lebih tinggi.
Kementerian BUMN membentuk Holding BUMN Jasa Survei dengan tujuan meningkatkan kapabilitas, sehingga daya saing dan kemampulabaan Holding BUMN Jasa Survei bisa lebih baik lagi dan dapat mencapai visi menjadi top 5 leader di Asia Pasifik.