Marketnews.id Meskipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami peningkatan 1,42 persen selama perdagangan saham pekan lalu, tapi nilai rata rata transaksi harian justru menurun sebanyak 5,1 persen sebesar Rp 11,01 triliun. Dan frekwensi transaksi harian ikut menurun 7,57 persen. Peningkatan indeks sepenuhnya didukung oleh peningkatan nilai kapitalisasi pasar yang naik 1,28 persen jadi Rp7.374,530 triliun. Pekan depan, pasar diprediksi akan bergerak melanjutkan tren yang terjadi pekan lalu. Masuknya emiten baru yang mulai dicatatkan dan diperdagangkan saham nya akan jadi pembuka perdagangan yang diharapkan semakin membuat bursa kembali bergairah.
Sepanjang perdagangan 30 Agustus-3 September 2021, rata-rata nilai transaksi harian di Bursa Efek Indonesia (BEI) melanjutkan tren penurunan menjadi Rp11,01 triliun.
Berdasarkan data perdagangan di BEI yang dikutip di Jakarta, Minggu, 5 September 2021, rata-rata nilai transaksi harian ( RNTH ) selama sepekan hanya Rp11,01 triliun atau mengalami penurunan 5,1 persen dibandingkan periode sepekan sebelumnya, yakni Rp11,6 triliun per hari.
Kinerja negatif di bursa saham domestik selama sepekan terakhir juga terjadi pada data rata-rata frekuensi harian yang mengalami penyusutan 7,57 persen menjadi 1.326.596 transaksi dari 1.435.231 transaksi per hari pada pekan lalu.
Selama sepekan perdagangan, rata-rata volume transaksi harian di BEI juga tercatat melanjutkan tren pelemahan, yakni mengalami penurunan 8,06 persen menjadi 19,9 miliar saham dari 21,64 miliar saham per hari.
Sementara itu, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) selama sepekan melonjak 1,42 persen ke level 6.126 dari penutupan akhir pekan sebelumnya, yakni 6.041. Sedangkan nilai kapitalisasi pasar tercatat meningkat 1,28 persen menjadi Rp7.374,530 triliun dari Rp7.281,343 triliun pada pekan sebelumnya.
Pada perdagangan Jumat, 3 September 2021, investor asing melakukan aksi beli bersih Rp208,9 miliar, sehingga sampai akhir pekan ini jumlah beli bersih investor asing di 2021 mencapai Rp22,33 triliun.
Awal bulan ini (1/9), BEI menerima pencatatan perdana saham PT Hasnur Internasional Shipping Tbk (HAIS) di Papan Utama, sehingga sepanjang tahun ini ada 29 emiten baru yang mencatatkan saham di Bursa. HAIS merupakan perusahaan yang bergerak di sektor transportasi dan logistik, dengan sub sektor logistics and deliveries.
BEI juga menerima pencatatan Obligasi Berkelanjutan III Tahap I-2021 yang diterbitkan PT Bank UOB Indonesia senilai Rp100 miliar, Obligasi Berkelanjutan II Tahap III-2021 yang diterbitkan PT PP Properti Tbk (PPRO) senilai Rp341 miliar dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap I-2021 yang diterbitkan PT Intiland Development Tbk (DILD) senilai Rp250 miliar.
Dengan demikian, jumlah emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI sampai akhir pekan ini pada 2021 sebanyak 57 emisi dari 40 Perusahaan Tercatat senilai Rp57,55 triliun. Jadi, total emisi obligasi dan sukuk sebanyak 470 emisi, dengan nilai nominal outstanding Rp420,40 triliun dan USD47,5 juta yang diterbitkan 126 Perusahaan Tercatat.
Adapun jumlah Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI hingga akhir pekan ini berjumlah 156 seri, dengan nilai nominal Rp4.325,01 triliun dan USD400 juta. Sedangkan Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak sepuluh emisi senilai Rp6,17 triliun.