Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) Alami Penurunan Pendapatan 2,7 Persen Di Semester I 2021

PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) Alami Penurunan Pendapatan 2,7 Persen Di Semester I 2021

Marketnews.id Meski mengalami penurunan pendapatan sepanjang semester pertama tahun ini, PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) optimistik seiring dengan meningkatnya skala bisnis clean energy sebagai sumber pendapatan baru perseroan.

Bisnis teranyar dari Pendapatan PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) yaitu clean energy memberikan sumbangsih perdananya bagi pendapatan perusahaan.


Produk dan layanan clean energy yang dikelola oleh unit usaha NFCX yaitu PT Energi Selalu Baru (ESB) mencatatkan pendapatan sebesar Rp1 miliar dan margin laba kotor 34,7 persen.


Jo Cheah Zhuo, Head of Investor Relations NFCX mengatakan segmen bisnis clean energy ini mulai dikomersilkan pada Juni 2021. Meski tergolong sangat baru atau tepatnya sebulan beroperasi, namun nyatanya bisnis ini langsung memberikan pendapatan yang cukup besar.

Hal ini menandakan bahwa bisnis ini kedepan berpotensi memberikan sumbangsih yang besar bagi bisnis NFCX secara keseluruhan.


“Seiring dengan meningkatnya skala bisnis clean energy, kami mengharapkan lebih banyak sinergi yang dapat diwujudkan dari harmonisasi usaha baru dan layanan teknologi yang ada di dalam grup. Diharapkan ini dapat menghasilkan profil pendapatan yang lebih kuat selama beberapa tahun ke depan,” ujar Zhuo dalam keterangannya, Sabtu, 7 Agustus 2021.


Secara keseluruhan diakui bahwa pendapatan NFCX hingga semester I 2021 turun 2,7 persen year on year (YoY) menjadi Rp4,1 triliun. Sebagian besar penurunan ini disebabkan oleh segmen agregator produk digital, yang turun 3,5 persen yoy menjadi Rp4 triliun seiring dengan melemahnya permintaan disebabkan oleh kondisi lockdown.

Namun, segmen tersebut masih mengalami ekspansi operasional yang kokoh dengan pertumbuhan 34,2 persen dalam jumlah anggota menjadi 154 ribu anggota.


“Topline perseroan ditopang oleh kontribusi yang kuat dari pendapatan segmen cloud digital advertising yang tumbuh sebesar 62,7 persen yoy menjadi Rp79,4 miliar,” ulasnya.


Meski pendapatan turun, laba bersih yang diatribusikan pada semester I 2021 tetap tumbuh 850,7 persen YoY menjadi Rp97,5 miliar. Ini didorong oleh keuntungan investasi. Sementara posisi kas bersih perseroan sebesar Rp248 miliar per akhir Juni 2021 dengan jaringan yang kuat.


“Dengan posisi kas bersih itu NFCX berada di posisi yang tepat untuk meningkatkan usaha clean energy yang baru dan membawanya ke komersialisasi kedepannya,” pungkas Zhuo.

Check Also

Bank DKI Catat Pertumbuhan Kredit Dan Pembiayaan UMKM Sebesar 15,54 Persen Di Q3/2024

MarketNews.id-Bank DKI melaporkan pertumbuhan kredit dan pembiayaan di sektor UMKM sebesar 15,54 persen secara Year-on-Year …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *