Marketnews.id Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pekan besok diperkirakan masih akan mengalami tekanan jelang libur Lebaran. Meskipun begitu sebagian analis berpendapat pekan ini akan terjadi peningkatan transaksi yang mengarah pada penguatan indeks.
Selama sepekan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) atau periode 26-30 April 2021, rata-rata nilai transaksi harian mengalami kenaikan hingga 13,16 persen menjadi Rp9,8 triliun dari minggu sebelumnya senilai Rp8,66 triliun per hari.
Menurut Sekretaris Perusahaan BEI, Yulianto Aji Sadono, dalam siaran pers yang dikutip di Jakarta, Minggu (2/4), peningkatan juga terjadi pada rata-rata transaksi harian selama sepekan, yakni sebesar 0,87 persen menjadi 905,67 ribu kali transaksi dari sepekan sebelumnya sebanyak 897,88 ribu kali per hari.
Namun, kata Aji, laju Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) dan nilai kapitalisasi pasar mengalami penurunan masing-masing 0,35 persen. Pada akhir pekan ini, IHSG berakhir di level 5.995 dari posisi di akhir pekan sebelumnya 6.016.
“Sementara itu, nilai kapitalisasi pasar Bursa menjadi Rp7.096,12 triliun dari Rp7.121,39 triliun pada penutupan perdagangan di akhir pekan sebelumnya,” ucap Aji.
Lebih jauh Aji menyebutkan, rata-rata volume transaksi harian di BEI selama sepekan mengalami penurunan 0,7 persen menjadi 14,66 miliar saham dari 14,76 miliar saham per hari pada sepekan sebelumnya.
Pada perdagangan Jumat (30/4), kata Aji, investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp186,27 miliar, namun untuk sepanjang 2021 hingga akhir pekan ini investor asing masih mencatatkan nilai beli bersih Rp8,32 triliun.
Aji menyampaikan, selama sepekan BEI menerima pencatatan dua obligasi, yakni Obligasi Berkelanjutan I Tahap II-2021 yang diterbitkan PT Bussan Auto Finance dengan nilai emisi sebesar Rp1,23 triliun. Satu lagi adalah Obligasi Berkelanjutan I Tahap II-2021 yang diterbitkan PT Bank Mandiri Taspen, dengan nilai emisi Rp2 triliun.
Dengan demikian, jumlah emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI pada tahun ini sudah sebanyak 28 emisi dari 22 emiten senilai Rp32,93 triliun. Maka, saat ini total emisi obligasi dan sukuk mencapai 480 emisi, dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp435,79 triliun dan USD47,5 juta yang diterbitkan 128 emiten.
Adapun Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI berjumlah 145 seri, dengan nilai nominal Rp4.215,27 triliun dan USD400 juta. Sedangkan Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak sebelas emisi senilai Rp6,8 triliun, pungkasnya.