Home / Korporasi / BUMN / Bank BTN Raih Laba Bersih Rp 1,6 Triliun, Tapi Tidak Bagikan Dividen Buat Pemegang Sahamnya

Bank BTN Raih Laba Bersih Rp 1,6 Triliun, Tapi Tidak Bagikan Dividen Buat Pemegang Sahamnya

Marketnews.id Kinerja Bank Tabungan Negara (BTN) sepanjang tahun 2020 lalu patut mendapat apresiasi. Disaat bank BUMN lainnya mengalami penurunan laba yang signifikan, Bank BTN justru mencatatkan prestasi dengan meraih laba bersih lebih besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Tapi sayangnya, prestasi yang baik ini belum disalurkan buat pemegang saham publik dalam bentuk pemberian dividen.

Guna dapat memperkuat struktur permodalan maupun meningkatkan rasio kecukupan modal (CAR), PT Bank Tabungan Negara ( Persero) Tbk (BBTN) menargetkan perolehan laba bersih tahun ini sekitar Rp2,5 triliun-Rp2,8 triliun.


Menurut Wakil Direktur Utama BBTN, Nixon LP Napitupulu, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank BTN yang digelar hari ini di Jakarta, Rabu (10/3) menyetujui bahwa perseroan tidak membagikan dividen dari laba bersih 2020 yang mencapai Rp1,6 triliun. Adapun laba bersih ini akan ditempatkan sebagai laba ditahan.


Nixon mengungkapkan, pada tahun ini dan tahun depan perseroan akan lebih fokus memperkuat struktur permodalan dan meningkatkan CAR yang per akhir 2020 tercatat sebesar 19,34 persen, sehingga laba bersih tahun lalu akan ditempatkan sebagai laba ditahan. “Jadi, pada tahun ini tidak ada pembagian dividen,” ucap Nixon.


Bahkan, lanjut dia, perseroan optimistis bisa meraih target perolehan laba bersih di 2021 sekitar Rp2,5 triliun-Rp2,8 triliun yang akan lebih banyak ditopang oleh penghematan biaya dana. “Cost of Fund kami terus membaik, sehingga kami yakin target Rp2,5 triliun-Rp2,8 triliun akan tercapai,” ujar Nixon.


Sementara itu, Corporate Secretary BBTN, Ari Kurniaman mengatakan, optimisme untuk mencapai target laba bersih tersebut sejalan dengan upaya BBTN meraih posisi The Best Mortgage Bank in Southeast Asia in 2025. “Karena, kami didukung infrastruktur perumahan yang kuat dan inovasi yang terus kami lakukan, sehingga memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk memiliki hunian yang terjangkau dan mudah,” kata Ari.


Pada tahun ini, BBTN juga menargetkan pertumbuhan kredit dan pembiayaan sekitar 7-9 persen, begitu pula dengan target pertumbuhan kredit di 2021 berkisar 7-9 persen. Ari menambahkan, pada RUPST hari ini para pemegang saham juga menyetujui penunjukkan jajaran pengurus baru BBTN.


Para pemegang saham menyetujui pemberhentian dengan hormat Pahala Nugraha Mansury selaku Direktur Utama Bank BTN dan Yossi Istanto dari posisi sebagai Direktur Human Capital, Legal and Compliance.


RUPST menyetujui pengangkatan Haru Koesmahargyo sebagai Direktur Utama Bank BTN dan mengangkat Nofry Rony Poetra sebagai Direktur Finance, Planning and Treasury, serta Eko Waluyo selaku Direktur Compliance and Legal. Selain itu, pemegang saham juga menyetujui pengangkatan mantan Direktur Utama BBTN, Iqbal Latanro sebagai Wakil Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen BBTN.


“Kami optimistis jajaran baru ini juga akan solid membawa Bank BTN mendukung program pemerintah, yakni Sejuta Rumah dan PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional),” ucap Ari.


Adapun susunan Dewan Komisaris dan Direksi BBTN adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama: Chandra Hamzah
Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen: Iqbal Latanro
Komisaris: Eko Djoeli Heripoerwanto
Komisaris: Heru Budi Hartono
Komisaris: Andin Hadiyanto
Komisaris: Armand Bachtiar Arief
Komisaris Independen: Ahdi Jumhari Luddin

Direksi
Direktur Utama: Haru Koesmahargyo
Wakil Direktur Utama: Nixon LP Napitupulu
Direktur Consumer and Commercial Lending: Hirwandi Gafar
Direktur Finance, Planning and Treasury: Nofry Rony Poetra
Direktur Compliance and Legal: Eko Waluyo
Direktur Wholesale Risk and Asset Management: Elisabeth Novie Riswanti
Direktur Operation, IT and Digital Banking: Andi Nirwoto
Direktur Distribution and Retail Funding: Jasmin
Direktur Risk Management and Transformation: Setiyo Wibowo

Check Also

Manajemen Pun Ragu WSKT Mampu Tunaikan Kewajiban Rp82,1 Triliun

MarketNews.id- PT Waskita Karya Tbk (WSKT) mencatatkan kewajiban sebesar Rp82,107 triliun pada akhir Juni 2024. …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *