Marketnews.id Setelah bisnis otomotif dapat stimulus, giliran properti dan bisnis pelabuhan berharap stimulus dari Pemerintah. Melihat kecenderungan beberapa sektor usaha berharap mendapat stimulus ini, timbul pertanyaan atas dasar apakah Pemerintah memberikan stimulus untuk sektor usaha tertentu.
Bila dilihat dari besaran ekonomi atau jumlah tenaga kerja yang terlibat, juga masih dapat diperdebatkan mana yang lebih utama mendapat stimulus. Setelah Sektor otomotif mendapat stimulus dari Pemerintah belum lama ini, industri lain seperti properti dan pelabuhan ikut pula berharap dapat stimulus dari Pemerintah.
Asosiasi Badan Usaha Pelabuhan Indonesia (ABUPI) mengharapkan stimulus berupa keringanan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan fee konsesi yang mesti dibayarkan oleh badan usaha pelabuhan (BUP) setiap tahunnya menghadapi kondisi pandemi yang berlanjut pada 2021.
Ketua Umum ABUPI Aulia Febrial Fatwa tak menyebutkan. secara pasti besaran stimulus yang diharapkan dan memilih menyerahkan perhitungannya kepada pemerintah sebab pelaku usaha juga memahami bahwa pemerintah sedang fokus dalam penanganan pandemi Covid-19.
“Yang kami harapkan masih soal stimulus PNBP yang kami bayarkan. Kemudian tinjau ulang kembali fee konsesi yang dihitung pertahun dari pendapatan kita. Caranya apakah mungkin ada penundaan sementara dari fee konsesi tersebut,” ujarnya.
Aulia menjabarkan nampaknya pada tahun ini para pemegang izin BUP anggota ABUPI memilih untuk fokus mengembangkan potensi sekaligus membenahi tata kelola pelabuhan di dalam negeri. Menurutnya, potensi jasa kepelabuhanan di Indonesia masih banyak sekali yang dapat dikembangkan. Namun, hal tersebut juga tidak menutup peluang anggota ABUPI yang hendak ekspansi ke luar negeri.
“Kami boleh bermimpi, tetapi jangan terlalu tinggi, sebab kalau ketinggian nanti jatuh. Saat ini kita masih ingin fokus untuk membenahi di pelabuhan-pelabuhan di dalam negeri. Potensinya besar sekali karena Indonesia negara kepulauan. Namun, silakan kalau anggota ABUPI ada yang hendak ekspansi ke luar negeri,” tuturnya.
ABUPI menilai pertumbuhan sektor kepelabuhan pada 2021 memang masih sangat tergantung dengan kondisi pandemi Covid-19. Bahkan Aulia menyebutkan apabila kondisi pandemi tak kunjung membaik hingga melewati kuartal II/2021, dapat dipastikan berdampak terhadap industri kepelabuhan hingga akhir tahun. Namun, untuk BUP swasta, masih dapat bertahan karena rata-rata arus kargo domestik yang menjadi trigger-nya.
Khusus untuk swasta, Aulia optimis pertumbuhan ekonomi akan tetap ada walau bukan dikarenakan adanya perbaikan ekonomi, melainkan karena upaya BUP untuk saling berkompetisi di tengah pandemi.
Pertumbuhan akan terjadi akibat kompetisi antar-BUP pelabuhan swasta untuk tetap bisa mempertahankan kondisi bisnis yang terimbas pandemi.
Dia memaparkan sejumlah strategi yang dapat dilakukan swasta di antaranya mempertahankan level layanan agar pengguna jasa tidak berpindah antar BUP pelabuhan swasta, memperkuat cashflow serta menurunkan sedikit kontribusi margin bisnis, tetapi harus dibarengi dengan kelancaran arus penerimaan (account receviable).