Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / Hilmi Panigoro : Medco Gencar Ekplorasi Bila Harga Minyak USD 50- USD 60 Per Barel

Hilmi Panigoro : Medco Gencar Ekplorasi Bila Harga Minyak USD 50- USD 60 Per Barel

Marketnews.id Sektor usaha minyak dan gas (migas), termasuk bidang usaha yang paling merasakan tekanan akibat pendemi Covid-19. Ada tiga aspek yang membuat bisnis sektor migas terpapar tahun ini. Pertama, harga jual yang rendah bahkan sempat mencapai harga terendah dalam beberapa tahun terakhir di posisi USD16 per barel. Kedua, permintaan akan migas menurun lantaran berkurangnya aktivitas masyarakat akibat adanya pembatasan sosial. Ketiga, kurs rupiah yang tidak stabil. Ketiga kendala di atas membuat bisnis migas terpuruk di tahun ini.

Presiden Direktur PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), Hilmi Panigoro menyebutkan, harga minyak di kisaran USD50-USD60 per barel merupakan level yang ideal bagi perseroan untuk mengintensifkan aktivitas eksplorasi di 2021.


“Harapan kami harga minyak bisa sekitar USD50-USD60 barel. Jika harga minyak di kisaran ini, maka kami akan lebih gencar melakukan eksplorasi di tahun depan,” kata Hilmi dalam diskusi bertajuk “Terus Optimis dalam Menghadapi Tantangan” yang digelar secara virtual, Jakarta, Selasa (8/12).


Dia menyebutkan, sepanjang 2020 MEDC cukup intensif melakukan eksplorasi, meski harga minyak dunia berada dalam tren menurun. Menurut Hilmi, pelaksanaan aktivitas eksplorasi hingga pengujung tahun ini merupakan komitmen perseroan terhadap perjanjian yang telah disepakati dengan mitra.


Hilmi meyakini, harga minyak akan berbalik menuju kisaran USD50-USD60 per barel, lantaran adanya faktor positif terkait aktivitas pendistribusian vaksin Covid-19. Dia memproyeksikan, demand terhadap minyak akan kembali meningkat pada Kuartal III-2020.


Sejauh ini, jelas dia, banyak supplier minyak menghentikan kegiatan bisnis, karena harga minyak sempat berada di bawah USD40 per barel. Padahal, lanjut Hilmi, biaya produksi bisa mencapai lebih dari USD50 per barel. “Bahkan, saat ini demand sudah drop sampai 40 persen dan beberapa wilayah sudah 50 persen,” ucapnya.

Check Also

Manajemen Pun Ragu WSKT Mampu Tunaikan Kewajiban Rp82,1 Triliun

MarketNews.id- PT Waskita Karya Tbk (WSKT) mencatatkan kewajiban sebesar Rp82,107 triliun pada akhir Juni 2024. …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *