Marketnews.id Peluang untuk meraih dana lewat pasar modal buat PT Waskita Karya Tbk masih terbuka lebar. Itulah sebabnya perusahaan jasa konstruksi ini berencana untuk menerbitkan kembali obligasi senilai Rp1 triliun hingga Rp 2 triliun untuk modal kerja perseroan ke depan.
PT Waskita Karya (Persero) Tbk, akan menerbitkan obligasi Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) IV Tahap Dua untuk memenuhi kebutuhan modal kerja proyek konstruksi dan investasi.
SVP Corporate Secretary PT Waskita Karya Ratna Ningrum dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis mengatakan target dana yang akan dihimpun dari penerbitan ini adalah sebesar Rp1 triliun-Rp2 triliun dengan jangka waktu jatuh tempo satu hingga tiga tahun.
Adapun transaksi penerbitan PUB IV Tahap Dua ini diharapkan dapat selesai paling lambat pada awal Januari 2021.
“Manajemen melihat bahwa appetite dari pasar modal untuk obligasi jangka panjang belum terlalu besar akibat pandemi COVID-19,” kata Ratna.
Saat ini, lanjut dia, kondisi likuiditas Waskita terdampak akibat pandemi dan mundurnya beberapa pembayaran proyek dengan nilai yang cukup besar.
Namun, ada banyak proyek baru yang perseroan dapatkan tahun ini yang membutuhkan modal kerja sehingga diperlukan pendanaan dari pasar modal untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Lebih jauh Ratna mengemukakan, tahun ini terdapat beberapa penerimaan pembayaran proyek Waskita yang tidak dapat terealisasi seperti pembayaran LRT Palembang senilai Rp1,9 triliun dan Jalan Tol Trans Terbanggi Besar-Kayu Agung porsi VGF Japek Selatan sebesar Rp1,7 triliun.
Di sisi lain, kata dia, Waskita juga memperoleh cukup banyak proyek baru yang membutuhkan pendanaan modal kerja.
Per akhir Oktober, Waskita telah mencatatkan perolehan nilai kontrak baru senilai Rp15 triliun yang berasal dari proyek jalan tol, gedung, bendungan, EPC, dan irigasi.
Waskita juga akan menggunakan proceed obligasi untuk menyelesaikan 17 ruas tol di bawah anak usahanya yaitu PT Waskita Toll Road.
Hingga saat ini, terdapat enam ruas yang telah beroperasi penuh dan empat ruas beroperasi sebagian dan sisanya dalam proses konstruksi.
Setelah pembangunan ruas-ruas jalan tol itu selesai, Ratna menyampaikan Waskita berniat untuk segera melepas kepemilikan sahamnya guna meningkatkan kapasitas keuangan.
Pada 18 November lalu, Waskita berhasil memperoleh Rp550 miliar dari pelepasan 30 persen ruas Bekasi-Cawang-Kampung Melayu. Ke depan, Waskita menargetkan untuk melepas 9 ruas tol lagi.
“Saat ini sudah ada investor yang berminat termasuk Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia. Manajemen telah beberapa kali melakukan diskusi dengan tim SWF di mana arah pembicaraannya adalah untuk divestasi jalan tol,” kata Ratna.