Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / PT Bumi Serpong Damai Tbk Andalkan Pendapatan Berulang Naik 20-25 Persen

PT Bumi Serpong Damai Tbk Andalkan Pendapatan Berulang Naik 20-25 Persen

Marketnews.id Diversifikasi produk, salah satu cara agar perusahaan memiliki sumber pendapatan yang beragam. Selain itu, perusahaan berharap memiliki pendapatan berulang, yang diharapkan kontinyu setiap bulan hingga dapat diandalkan untuk membuat prediksi ke depan. PT Bumi Serpong Damai Tbk, dalam lima tahun ke depan berharap akan mengandalkan pendapatan berulang sebagai pendapatan utama dan diharapkan meningkat 20 persen hingga 25 persen per tahunnya.

PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), menargetkan peningkatan pendapatan berulang (recurring income) sekitar 20-25 persen terhadap total pendapatan selama kurun lima tahun ke depan. Sedangkan per akhir September 2020 kontribusi terbesar berasal dari penjualan tanah dan bangunan, yakni sebesar 80,5 persen.


Berdasarkan keterangan manajemen BSDE yang ditandatangani Sekretaris Perusahaan Bumi Serpong Damai, Christy Grassela di Jakarta, Rabu (18/11), sejauh ini perseroan juga mencari peluang untuk menambah produk-produk yang menghasilkan pendapatan berulang, selain properti investasi yang dimiliki BSDE.


“Target utama adalah meningkatkan kontribusi dari pendapatan berulang hingga mencapai 20-25 persen dari total pendapatan perseroan dalam lima tahun mendatang,” kata Christy saat menjawab pertanyaan Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait strategi BSDE dalam meningkatkan pendapatan berulang.


Terkait saldo laba BSDE per 30 September 2020 yang belum ditentukan penggunaannya, manajemen BSDE menjelaskan bahwa saldo laba tersebut akan digunakan sebagai dana cadangan perseroan. Sejak IPO pada 2008, BSDE belum mengubah kebijakan pembagian deviden setahun sekali sebesar maksimal 30 persen dari laba bersih.


Mengenai pertanyaan BEI tentang utang obligasi BSDE yang diterbitkan oleh entitas anak, PT Global Prime Capital Pte Ltd berdenominasi dolar AS, manajemen BSDE menjelaskan, bahwa penerbitan obligasi itu bisa sekaligus dalam jumlah besar dan bunga lebih rendah dibandingkan obligasi rupiah.


“Kesiapan dan sumber dana pelunasan utang obligasi perseroan dalam mata uang dolar AS sudah tersedia untuk jangka pendek. Strategi lindung nilai yang digunakan adalah, menempatkan aset likuid perseroan dalam bentuk dolar AS kurang lebih 50-60 persen dari total kewajiban valuta asing. Sehingga, risiko solvabilitas dan likuiditas dapat terlindungi,” ungkap manajemen BSDE.


Check Also

Pertamina Raih Penghargaan Internasional Bidang Investor Relations

MarketNews.id- PT Pertamina (Persero) kembali meraih penghargaan tingkat internasional, kali ini di ajang The Global …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *