Home / Otoritas / Bank Indonesia / Hasil Penawaran Lelang Surat Utang Negara (SUN) Hari Ini Rp66 Triliun

Hasil Penawaran Lelang Surat Utang Negara (SUN) Hari Ini Rp66 Triliun

Marketnews.id Pemerintah melalui Kementerian Keuangan terus melelang Surat Utang Negara (SUN). Seperti diketahui, SUN dijual kepada pemodal sebagai salah satu sumber pendanaan negara untuk membiayai kebutuhan pembangunan termasuk untuk menanggulangi pendemi Covid-19.

Hasil lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (3/11/2020) menghasilkan penawaran sebesar Rp66,26 triliun.

Jumlah penawaran SUN yang masuk pada hari ini mengalami penurunan bila dibandingkan dengan hasil penawaran pada lelang SUN pada 20 Oktober 2020 lalu sebesar Rp83,02 triliun. Adapun, dari jumlah tersebut, pemerintah memenangkan Rp29,5 triliun.

Berdasarkan data dari laman Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, SUN Seri FR0087 menjadi yang paling dicari investor dengan jumlah penawaran yang masuk sebesar Rp19,45 triliun. Seri akan jatuh tempo pada 15 Februari 2031 ini dimenangkan sebesar Rp7,15 triliun


Sementara itu, Seri FR0080 yang jatuh tempo pada 15 Februari 2031 menjadi SUN dengan jumlah peminat terbanyak kedua pada lelang hari ini. Dari penawaran sebesar Rp15,51 triliun, pemerintah memenangkan Rp6,2 triliun.

Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Deni Ridwan mengatakan, lelang SUN hari ini diwarnai aksi wait and see investor terkait hasil Pemilu di Amerika Serikat.

“Meski begitu, incoming bids cukup besar mencapai Rp66,27 triliun dengan bid to cover ratio sebesar 2,24 kali,” ujarnya dikutip dari keterangan resmi.


Sementara itu, imbal hasil yang ditawarkan oleh investor pada lelang pada hari ini cukup kompetitif. Hal ini tercermin dari penurunan WAY untuk tenor 10 dan 15 tahun sebesar 10 dan 11 basis poin (bps) dibandingkan dengan lelang SUN sebelumnya.

Sementara itu, Head of Economics Research Pefindo Fikri C. Permana mengatakan, penurunan angka penawaran lelang hari ini disebabkan oleh sejumlah sentimen seperti lonjakan kasus positif virus corona di sejumlah wilayah.

Selain itu, pemilihan presiden Amerika Serikat yang bergulir hari ini juga memainkan peran dalam penurunan angka penawaran. Hal ini menimbulkan ketidakpastian yang cukup tinggi di pasar global.

“Hal tersebut membuat para investor lebih memilih untuk wait and see ketimbang mengikuti lelang SUN,” katanya.

Check Also

Bank Emas Indonesia Segera Diresmikan Oleh Presiden Prabowo Subianto

MarketNews.id- Presiden RI Prabowo Subianto akan meresmikan bank emas pada 26 Febuari 2025. Langkah ini …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *