Home / Otoritas / Bank Indonesia / BI : Ekonomi Domestik Dipastikan Membaik Secara Bertahap

BI : Ekonomi Domestik Dipastikan Membaik Secara Bertahap

Marketnews.id Pemulihan ekonomi nasional, diyakini akan semakin membaik di kuartal terakhir tahun ini. Beberapa indikasi sudah mulai terlihat. Mulai dari meningkatnya belanja pemerintah didorong stimulus fiskal terkait perlindungan sosial dan dukungan kepada UMKM dimana sudah tersalurkan Rp 318,48 triliun atau 45,81 persen dari pagu anggaran belanja Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Bank Indonesia (BI) optimistis ekonomi Indonesia secara perlahan membaik, yang didukung oleh perbaikan ekspor dan stimulus fiskal.

Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko menyampaikan, beberapa perkembangan terkini mengindikasikan pemulihan permintaan domestik, setelah mengalami kontraksi pertumbuhan pada kuartal II/2020.

“Pemulihan tersebut didukung terutama oleh belanja pemerintah yang meningkat didorong stimulus fiskal terkait perlindungan sosial dan dukungan UMKM,” katanya dalam siaran pers, Kamis (15/10/2020).


Adapun hingga September 2020, realisasi stimulus fiskal telah mencapai Rp318,48 trilliun atau 45,81 persen dari pagu anggaran belanja Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Sebelumnya, Deputi Gubernur Bank Indonesia Doni Primanto Joewono juga menyampaikan, bank sentral meyakini penyerapan anggaran dan belanja negara akan menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional.

“Kami akan review tiap bulan, transaksi pemerintah akan tinggi, jadi kami siap support,” katanya, Rabu (14/10/2020).


Dari sisi global, BI menyebut perbaikan ekonomi terus berlanjut, yang dipengaruhi oleh besarnya stimulus fiskal di beberapa negara maju, terutama AS dan China. Pemulihan ekonomi tercermin dari peningkatan Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur dan Jasa di beberapa negara, serta keyakinan konsumen di AS dan kawasan Eropa.

Meski demikian, ketidakpastian pasar keuangan global masih tetap tinggi, dipicu isu geopolitik. Hal ini berdampak pada terbatasnya aliran modal ke negara berkembang dan menahan penguatan mata uang berbagai negara, termasuk Indonesia.

BI menyatakan, akan terus memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas terkait ke depannya. Koordinasi kebijakan dengan pemerintah, OJK, dan LPS untuk memperkuat stabilitas sistem keuangan serta mendorong penyaluran kredit dan pembiayaan bagi pemulihan ekonomi nasional.

“Selain itu, BI juga akan terus mempercepat digitalisasi pembayaran dan perluasan ekosistem digital melalui kolaborasi dengan Pemerintah, bank, fintech, dan e-commerce untuk pemulihan ekonomi nasional,” kata Onny.

Check Also

BEI Bakal Grand Launching Single Stock Future Di November 2024

MarketNews.id-Pasar modal Indonesia akan semakin semarak dengan hadirnya tiga Anggota Bursa (AB) yang bakal luncurkan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *