Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / Pefindo : Rating Bank Permata “idAAA”

Pefindo : Rating Bank Permata “idAAA”

Marketnews.id Lembaga rating Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) salah satu lembaga rating yang dipercaya dikalangan dunia usaha khususnya di sektor pasar modal. Kali ini Pefindo mengeluarkan rating “idAAA” buat PT Bank Permata Tbk. Apakah dasar penilaian lembaga ini setelah kepemilikan Bank Permata sepenuhnya dikendalikan oleh Bangkok Bank Thailand.

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), menegaskan peringkat PT Bank Permata Tbk (BNLI) di “idAAA”. Pada saat yang sama Pefindo juga menegaskan peringkat “idAA+” untuk Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Tahap I/2013.


“Peringkat untuk Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Tahap II/2014 ditegaskan dengan dengan peringkat “idAA”, yang berpotensi untuk di-write down jika non-viability event yang dinyatakan oleh regulator terjadi. Prospek atas peringkat Perusahaan adalah stabil,” kata analis Pefindo, Putri Amanda dalam keterangan resmi, Senin (14/9).


Putri menjelaskan obligor berperingkat idAAA merupakan peringkat tertinggi yang diberikan oleh Pefindo. Kemampuan obligor untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya, relatif terhadap obligor Indonesia lainnya, adalah superior.


Efek utang dengan peringkat idAA, memiliki sedikit perbedaan dengan peringkat tertinggi yang diberikan. Kemampuan emiten untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas efek utang tersebut, dibandingkan dengan emiten lainnya di Indonesia, adalah sangat kuat.


Tanda tambah (+) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif kuat dan di atas rata-rata kategori yang bersangkutan. Peringkat yang diberikan mencerminkan dukungan dari pemegang saham, Bangkok Bank Limited (BBL, peringkat “BBB+/Stabil” dari
Standard & Poor’s yang sangat kuat, posisi bisnis yang sangat baik, tingkat permodalan yang kuat, dan profil likuiditas yang kuat.
“Namun, kekuatan ini sebagian diimbangi oleh profil kualitas aset yang lemah dan tingkat profitabilitas yang di bawah rata-rata,” jelas Putri.


Lebih jauh Putri menegaskan, peringkat dapat diturunkan jika Pefindo menilai ada penurunan dalam tingkat dukungan dari pemegang saham, yang dapat timbul dari penurunan signifikan pada posisi pasar atau profil keuangan Bank. Peringkat dapat pula diturunkan jika Pefindo menilai adanya penurunan tingkat dukungan dari pemegang saham secara capability atau willingness.


“Kami menilai penyebaran Covid-19 dapat meningkatkan profil risiko industri perbankan secara keseluruhan, dengan menyebabkan penurunan kegiatan usaha yang signifikan di semua sektor industri yang berujung kepada penurunan permintaan atas kredit dan jasa perbankan lainnya,” jelas Putri.


Selain itu, penurunan kegiatan usaha juga dapat memperlemah kemampuan debitur dalam melakukan pembayaran kewajiban, dan pemburukan kualitas aset bank. Resiko ini, menurut Putri, akan dapat dikelola karena perbankan dapat memberikan restrukturisasi kredit kepada debiturnya seperti diatur dalam POJK 11/2020. Hanya saja kondisi ini selanjutnya akan memberikan tekanan terhadap indikator profitabilitas dan likuiditas bank.


“Namun, kami memiliki pandangan bahwa dampak Covid-19 terhadap industri perbankan lebih dapat terkelola dibandingkan dengan industri lain, didukung oleh keaktifan dalam mengelola manajemen aset liabilitas, cadangan likuiditas yang memadai termasuk tambahan likuiditas yang berasal dari penurunan tarif giro wajib minimum, dan hanya sedikit tekanan terhadap risiko penarikan dana pihak ketiga,” tutur Putri.


Pefindo juga menilai dampak dari Covid-19 terhadap profil kredit Bank Permata secara keseluruhan masih dapat dikelola, didukung oleh dukungan yang sangat kuat dari Induk, profil permodalan dan likuiditas yang kuat, dan posisi usaha yang sangat baik di industri perbankan.

Kekuatan ini secara sebagian memitigasi tekanan pada profil kualitas aset dan profitabilitas Bank Permata karena melemahnya kemampuan debitur dalam melakukan pembayaran kewajiban akibat terdampak pandemi COVID-19.


Potensi tambahan kredit bermasalah di samping kredit bermasalah masa lalu dapat menimbulkan tekanan terhadap profil kualitas aset Bank di mana dalam beberapa tahun terakhir rasio kredit bermasalahnya berada di atas rata-rata industri perbankan. “Pefindo akan memantau secara ketat dampak pandemi terhadap kinerja dan profil kredit BNLI secara menyeluruh,” tutup Putri.

Check Also

Multipolar Technology Tbk (MLPT) Berencana  Stock Split

MarketNews.id- Manajemen Multipolar Technology (MLPT), mengaku tengah melakukan kajian pemecahan nominal saham atau stock split …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *