Marketnews.id Upaya Kookmin Bank untuk menjadi pemegang saham pengendali Bank Bukopin tampaknya masih panjang. Pasalnya. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa(RUPSLB) yang digelar pada Oktober 2019 lalu hanya menyetujui rights issue sebanyak 4,66 miliar lembar saham atau 40% dari modal disetor dan ditempatkan.
Bosowa Corporindo selaku pemegang saham pengendali PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) menyatakan, tidak ada keputusan yang menyatakan Kookmin Bank bisa menguasai saham Bukopin hingga 67%.
Erwin Aksa, Komisaris Utama sekaligus pemilik dari Bosowa, mengatakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa ( RUPS Luar Biasa) yang digelar pada Oktober 2019 hanya menyetujui Penawaran Umum Terbatas V alias rights issue sebesar 4,66 miliar lembar saham baru atau 40% dari modal yang ditempatkan dan disetorkan.
Melalui aksi korporasi ini, maka KookminBank asal Korea Selatan hanya bisa menguasai maksimal 37,6% saham Bukopin. Dengan demikian, tutur Erwin, belum ada satu pun RUPS yang menyatakan Kookmin bisa memiliki hingga 51% saham Bukopin atau bahkan sampai 67%.
“Karena diexercise oleh Bosowa dan pemegang saham lain, Kookmin tidak akan sampai 51%. Paling tinggi 37%. Jadi mohon maaf tidak ada 67%,” ujar Erwin dalam wawancara dengan CNBC Indonesia TV, Jumat (3/7/2020).
Menurutnya, Kookmin harusnya meminta persetujuan dari RUPS Luar Biasa apabila ingin menguasai saham Bukopin sebesar 67%.
“Kalau pemegang sahamnya menyetujui yang ok ok saja. tapi saya kan cuma (porsi kepemilikan) 23%. Jadi kami tidak bisa menentukan,” ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Utama Bank Bukopin, Rivan Purwantono menjelaskan bahwa Kookmin Bank berencana untuk menguasai 67% saham Bank Bukopin pada tahun 2021 mendatang.
Lebih lanjut ia mengatakan pengalihan saham tersebut akan mendorong perusahaan untuk menjadi bank yang lebih besar nantinya. Tak hanya itu, menurutnya langkah tersebut akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terutama di tengah isu rush money ataupun kisruh bank yang tengah dihadapi perusahaan.
“Tahun ini dibereskan semua. Dia (KB Kookmin Bank) harus menjadi lebih dari 51% bahkan 67%. Tahun ini dikomitmenkan tetapi jadi PSP sudah selesai dari PUT V ini,” ujar Rivan dalam konferensi pers di kawasan SCBD , Jakarta Pusat, Kamis (2/7).
“Saya sampaikan ke seluruh nasabah bahwa KB Kookmin Bank serius sebagai pemegang saham pengendali yang akan dipercayakan mengelola bank dengan baik. Keseriusan ini kita sampaikan ke nasabah untuk menghadapi isu rush money yang beredar,” tambahnya.
Meski begitu Rivan menerangkan dalam Penawaran Umum Terbatas (PUT) V yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini, KB Kookmin Bank diproyeksi baru akan menguasai saham Bank Bukopin sebesar 37,6% saja. Untuk itu ia menyebut perealisasian pengalihan saham di atas 51% ini akan tercapai di tahun depan.
Melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT) V, rencananya Bank Bukopin akan mendapatkan dana segar sebesar Rp 838,937 miliar dari penerbitan 4,66 Miliar saham kelas B atau 40 persen dari jumlah saham beredar dengan nilai nominal Rp100 per saham. Adapun harga pelaksanaan ditetapkan sebesar Rp180 per saham. KB Kookmin Bank dikabarkan akan melaksanakan pembelian sebanyak 1.025.200.000 saham.
Dana yang diperoleh dari aksi korporasi ini rencananya akan digunakan untuk pengembangan bisnis perseroan. Sesuai dengan Rencana Bisnis yang telah disampaikan ke OJK, pengembangan bisnis hingga 2022 akan fokus pada segmen bisnis retail, yang terdiri dari segmen Usaha Menengah, Kecil dan Mikro (UMKM) serta individual atau segmen konsumer.
“Kami harapkan dengan adanya ini potensi ke depan akan sangat bagus, 57 persen portofolio kami adalah UMKM . Ini yang diharapkan pasti akan dikembangkan Kookmin,” pungkas Rivan.