Marketnews. id Meskipun mengalami penurunan laba bersih yang signifikan, PT Waskita Karya tetap membagikan dividen kepada pemegang sahamnya sebesar Rp 3,45 per saham. Pembagian dividen ini merupakan bagian dari kebijakan manajemen sebagai komitmen kepada pemegang saham publik.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), menyetujui pembagian dividen senilai Rp46 miliar atau sebesar lima persen dari laba bersih 2019 yang sebesar Rp1,03 triliun.
Menurut Presiden Direktur WSKT, I Gusti Ngurah Putra dividen sebesar Rp46 miliar tersebut setara dengan Rp3,45 per saham. Pada 2019, WSKT mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp31,39 triliun, sedangkan laba bersih senilai Rp1,03 triliun atau lebih rendah dibanding laba bersih di 2018 yang mencapai Rp4 triliun.
“Dengan tambahan nilai kontrak baru (di 2019 sebesar Rp26,08 triliun) serta adanya sisa nilai kontrak sebesar Rp62,02 triliun, maka total kontrak yang dikelola Waskita Karya pada 2019 sebesar Rp88,1 triliun,” kata Gusti usai RUPST WSKT di Jakarta, Jumat (5/6).
Pada 2019, WSKT menerima pembayaran atas proyek turnkey sebesar Rp26 triliun, terdiri atas proyek Jalan Tol Cinere-Serpong sebesar Rp1,21 triliun, proyek LRT Palembang sebesar Rp3 triliun, proyek Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (TBPPKA) sebesar Rp10,3 triliun, proyek Tol Batang-Semarang sebesar Rp2 triliun.
Selanjutnya, proyek Ruas Tol TBPPKA porsi VGF Tol Jakarta-Cikampek sebesar Rp1,24 triliun, proyek transmisi paket 1-2 Sumatera sebesar Rp4 triliun dan penerimaan proyek lainnya sebesar Rp3,9 triliun. Kemudian untuk proyek konvensional sebesar Rp16 triliun serta pengembalian dana talangan tanah sebesar Rp5,4 triliun.
Di bidang nonteknik dan bisnis, pada 2019 Waskita Karya mencatatkan beberapa pencapaian, antara lain divestasi dua ruas tol (Solo-Ngawi dan Ngawi-Kertosono) dengan nilai transaksi sebesar Rp2,4 triliun. WSKT juga melakukan peningkatan produktivitas konstruksi yang didukung implementasi teknologi konstruksi 4.0.