Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / Medco Energi Menurunkan Belanja Modal Jadi USD240 Juta

Medco Energi Menurunkan Belanja Modal Jadi USD240 Juta

Marketnews.id Terus menurunnya harga minyak dunia, membuat perusahaan minyak dalam negeri harus berhitung ulang dan merevisi kembali target ataupun rencana ekspansi usaha. PT Medco Energi salah satu perusahaan minyak dan gas juga harus menyiapkan dan menyesuaikan rencana kerjanya ditahun penuh tantangan ini.

Tahun ini, PT Medco Energi Tbk (MEDC) telah menyiapkan sejumlah target bisnis untuk mendongkrak kinerjanya. Adapun perseroan menargetkan, mampu memproduksi minyak dan gas sebesar 100  milion barrel oil of equivalent per day  (mboepd) – 105 mboepd untuk tahun ini.


MEDC juga menargetkan biaya tunai per unit untuk minyak dan gas berada di bawah level US$ 10 per boe. Sementara untuk alokasi belanja modal, MEDC bakal menggelontorkan belanja modal dengan total di bawah US$ 240 juta.


Mengacu laporan seperti dikutip investor update, MEDC memutuskan memangkas belanja modal yang semula sebesar US$340 juta menjadi hanya sebesar US$240 juta.


Dari total US$ 240 juta capex hasil revisi, sebesar US$180 juta diantaranya dialokasikan untuk segmen minyak dan gas, sedangkan US$60 juta untuk segmen kelistrikan (power).


Lebih rinci, dari total capex di segmen minyak dan gas, sebanyak US$117 juta diantaranya digunakan untuk proyek PSC, US$21 juta untuk proyek non-PSC, dan US$42 juta untuk biaya eksplorasi.


Menurut Roberto Lorato, CEO MEDC tahun 2020 menjadi tahun menantang bagi perseroan. Sebab, emiten ini menghadapi penyebaran global Covid-19 dan jatuhnya harga minyak.


“Respons cepat yang Medco Energi lakukan dalam menghadapi tantangan baru ini adalah penerapan protokol ketat untuk memastikan kesejahteraan pekerja kami, serta penangguhan dan efisiensi pengeluaran sebesar lebih dari US$200 juta untuk menjaga kas dan mendukung neraca Perusahaan,” tulis Roberto dalam rilis resmi di lama Bursa Efek Indonesia, baru-baru ini.


MEDC juga berencana menggelar aksi korporasi, yakni menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 7,5 miliar saham melalui hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau right issue dengan nilai nominal Rp25 per saham.


Setiap pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya untuk memesan saham baru dalam right issue ini nantinya akan mengalami dilusi maksimum 29,5%. Adapun rencana ini akan digulirkan pada Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) pada bulan Juni 2020.


Melansir data seperti dikutip KONTAN, kinerja MEDC masih mengalami tekanan sepanjang 2019. Emiten minyak dan gas ini membukukan kerugian bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai US$ 27,34 juta. Namun, jumlah ini membaik dibanding kerugian tahun 2018 yang mencapai US$ 51,3 juta.


Meski masih membukukan kerugian, MEDC berhasil meningkatkan pendapatannya sepanjang 2019 lalu. MEDC meraih penjualan dan pendapatan bersih senilai US$ 1,43 miliar, naik 18,06% dibandingkan dengan capaian pendapatan tahun sebelumnya yang hanya US$ 1,21 miliar.

Check Also

Grant Thornton Nasehati Kelas Menengah Cari Usaha Sampingan Hingga Kendalikan Utang

MarketNews.id-Grant Thornton Indonesia, perusahaan jasa keuangan  memberikan beberapa solusi keuangan yang dapat membantu kelas menengah …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *