Marketnews.id Pemegang saham PT Bank Central Asia boleh senyum dan bergembira. Pasalnya, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) memutuskan untuk membagikan dividen buat pemegang sahamnya sebesar Rp 555 per saham. Jumlah tersebut merupakan 47,9% dari laba yang diperoleh perusahaan sepanjang tahun 2019 lalu.
PT Bank Central Asia (BBC) Tbk hari ini, Kamis (9/4) melaksanakan (RUPS) di Jakarta.
Menurut Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, dalam pelaksanaan RUPS kali ini, emiten berkode BBCA tersebur tetap mengikuti Protokol Kesehatan yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan sesuai arahan pemerintah.
“Mulai dari pengukuran suhu tubuh, menggunakan masker, dan menyiapkan hand sanitizer bagi para pemegang saham yang memasuki gedung Menara BCA serta mengatur jarak tempat duduk sesuai anjuran physical distancing,” kata Jahja dalam keterangan resmi, Kamis (9/4).
Dalam RUPS kali ini, para pemegang saham dan manajemen BCA memutuskan menyetujui Laporan Tahunan serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab (acquit et decharge) kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang dilaksanakan selama tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2019.
Jumlah laba bersih yang diperoleh BCA selama tahun buku 2019 adalah sebesar Rp28,6 triliun. RUPS telah menetapkan penggunaan Laba Bersih Perseroan tersebut, di antaranya untuk dibagikan sebagai dividen tunai sebesar Rp555,- per saham. “Dividen tunai tersebut sudah termasuk dividen interim sebesar Rp100 per saham yang telah dibagikan pada tanggal 20 Desember 2019,” ujar Jahja.
Pembagian dividen tersebut di atas adalah sebesar 47,9% dari total laba bersih tahun buku 2019 atau sebesar Rp13,69 triliun. Dividen tersebut meningkat cukup signifikan yaitu sebesar 15,5% dibandingkan tahun sebelumnya.
Pemberian dividen tunai pada tahun buku 2019 ini dengan mempertimbangkan proyeksi pertumbuhan bisnis, tercukupinya kebutuhan modal untuk aksi korporasi akuisisi dua bank, serta adanya potensi penurunan capital charge terkait dengan perubahan metode perhitungan ATMR risiko operasional.
“Kedepan, BCA akan terus mengkaji besarnya dividen yang akan diberikan sesuai kondisi pasar dan performa bisnis perseroan dari tahun ke tahun,” tutur Jahja.
Selain itu, RUPS kali ini menyetujui perubahan anggota Direksi BCA dengan mengangkat Haryanto Tiara Budiman dan Gregory Hendra Lembong. RUPS juga menerima pengunduran diri Inawaty Handojo selaku Direktur Kepatuhan.
Haryanto Tiara Budiman selaku Direktur (merangkap Direktur Kepatuhan) dan Gregory Hendra Lembong selaku Direktur Perseroan, akan efektif pada hari kerja pertama bulan berikutnya setelah BCA menerima persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk pengangkatan tersebut.
“Pengangkatan dua anggota direksi baru BCA tersebut untuk melengkapi kapabilitas manajemen BCA dalam mengembangkan bisnis perseroan dalam menghadapi dinamika bisnis ditengah kompetisi ketat dan perkembangan teknologi digital di masa depan,” tutup Jahja.
Dengan demikian setelah ditutupnya RUPST, maka susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan yang menjabat adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris:
Presiden Komisaris: Djohan Emir Setijoso
Komisaris: Tonny Kusnadi
Komisaris Independen: Cyrillus Harinowo
Komisaris Independen: Raden Pardede
Komisaris Independen: Sumantri Slamet
Dewan Direksi:
Presiden Direktur: Jahja Setiaatmadja
Wakil Presiden Direktur : Armand Wahyudi Hartono
Wakil Presiden Direktur : Suwignyo Budiman
Direktur : Subur Tan
Direktur : Henry Koenaifi
Direktur Independen: Erwan Yuris Ang
Direktur: Rudy Susanto
Direktur: Santoso
Direktur: Lianawaty Suwono
Direktur (merangkap Direktur Kepatuhan) : Vera Eve Lim
Direktur (merangkap Direktur Kepatuhan) : Haryanto Tiara Budiman
Direktur: Gregory Hendra Lembong.