Marketnews.id Meskipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam sepekan kemaren mengalami penurunan hingga 7,3 persen, namun nilai transaksi harian justru meningkat dari Rp6,1 triliun pekan lalu menjadi Rp7,07 trilliun pekan ini. Begitu juga volume transaksi harian mengalami peningkatan dibanding pekan sebelumnya.
Selama sepekan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) atau periode 24-28 Febrvuari 2020, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) anjlok 7,3 persen ke level 5.452 dari 5.882 pada penutupan pekan sebelumnya.
Menurut PH Sekretaris Perusahaan BEI, Hani Ahadiyani, penurunan IHSG tersebut juga diikuti dengan kejatuhan nilai kapitalisasi pasar (market cap) sebesar 7,3 persen atau berada pada posisi Rp6.304,21 triliun dari Rp6.800,65 trilun pada perdagangan pekan lalu.
“Data perdagangan selama sepekan ini ditutup bervariasi, dengan rata-rata nilai transaksi harian ( RNTH ) yang mengalami peningkatan tajam sebesar 15,6 persen atau sebesar Rp7,07 triliun dari Rp6,1 triliun pada pekan sebelumnya,” kata Hani, di Jakarta, Minggu (1/3).
Lebih jauh Hani menjelaskan, peningkatan juga terjadi pada rata-rata volume transaksi harian, yaitu sebesar 9,91 persen atau 6,86 miliar unit saham dari 6,24 miliar unit saham pada penutupan pekan lalu.
Selama sepekan, kata dia, rata-rata frekuensi transaksi harian turut mengalami kenaikan sebesar 13,26 persen atau 429,94 ribu kali transaksi dibandingkan pekan lalu sebanyak 379,62 ribu kali transaksi.
Pada Jumat, 28 Februari 2020, tambah Hani, PT PP Properti Tbk (PPRO) mencatatkan Obligasi Berkelanjutan II Tahap I-2020 dengan nilai nominal sebesar Rp416.465.000.000. Hasil pemeringkatan untuk obligasi ini adalah BBB+(idn) (Triple B Plus) dari PT Fitch Ratings Indonesia (Fitch).
Jumlah emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2020 sebanyak delapan emisi dari tujuh emiten senilai Rp12,56 triliun. Dengan pencatatan ini, maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 428 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp448,73 triliun dan USD47,5 juta yang diterbitkan oleh 117 emiten.
Sementara surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 94 seri dengan nilai nominal Rp2.818,93 triliun dan USD400 juta. Efek Beragurn Aset (EBA) sebanyak sebelas emisi senilai Rp10,21 triliun.
Selain itu, selama sepekan perdagangan tercatat investor asing melakukan aksi jual bersih Rp17,21 miliar, sedangkan sepanjang 2020 nilai jual bersih asing tercatat mencapai Rp4,72 triliun.