Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / BEI : Ada 25 Emiten, 10 Obligor, 3 ETF Dan Satu EBA Siap Masuk Bursa

BEI : Ada 25 Emiten, 10 Obligor, 3 ETF Dan Satu EBA Siap Masuk Bursa

Marketnews.id Antrian panjang baik calon emiten, Obligor dan instrumen investasi lainnya masuk dalam daftar perusahaan yang akan menjual saham atau surat utangnya ke publik.

Bursa Efek Indonesia melansir ada 25 emisi efek saham, 10 unit surat utang, 3 exchange traded fund (ETF), dan 1 efek beragun aset (EBA) yang sedang berada di pipeline.

Berdasarkan data yang dilansir oleh BEI per 4 Maret, dari 25 emisi efek saham 12 diantaranya tergolong berskala besar karena memiliki aset lebih dari Rp250 miliar. Adapun 7 calon emiten medium memiliki aset kurang dari Rp250 miliar dan 6 calon emiten kecil mempunyai aset kurang dari Rp50 miliar.

Terdapat 8 calon emiten yang berasal dari sektor jasa dan pedagangan dan 7 calon yang berasal dari sektor properti dan konstruksi. Sisanya adalah sektor finasial, sektor infrastruktur, sektor konsumer, dan sektor industri dasar yang masing-masing menyumbang 2 calon.

Adapun sektor industri lainnya dan sektor agrikultur menyumbang masing-masing 1 calon emiten. Selain itu, ada 10 unit obligasi dan sukuk ijarah dengan kebutuhan dana mencapai Rp13,66 triliun.

Salah satunya adalah emiten perkebunan PT Sampoerna Agro Tbk. (SGRO) yang menerbitkan obligasi dan sukuk ijarah berkelanjutan dengan nilai masing-masing Rp300 miliar. BEI pun mencatat ada 3 ETF dan 1 EBA yang berada di pipeline pencatatan.

Selama tahun berjalan sudah ada 14 emisi efek saham telah tercatat di pasar modal. Terdapat 5 emiten yang memiliki aset lebih dari Rp250 miliar, 6 emiten dengan aset kurang dari Rp250 miliar dan 3 sisanya kurang dari Rp50 miliar.

Pada pekan depan, bakal ada 2 pencatatan emisi saham baru pada 9 Maret 2020. Keduanya adalah PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk. (BESS) dan PT Esta Multi Usaha Tbk. (ESTA).

BESS dan ESTA melakukan masa penawaran umum selama satu hari, Selasa (3/3). Namun, BESS hanya menawarkan 700 juta unit saham dengan harga penawaran Rp105. Perseroan menunjuk PT Jasa Utama Capital Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Selain itu, terdapat lima penjamin emisi efek lain diantaranya adalah PT Panin Sekuritas Tbk., PT Profindo Sekuirtas Indonesia, dan PT Pacific Sekuritas Indonesia.

Adapun ESSA bakal melepas 200 juta saham dengan harga penawaran Rp120. Emiten pariwisata dan pendanaan itu menunjuk PT Jasa Utama Capital Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Belajar dari kasus tertundanya pencatatan saham perusahaan sebelumnya. Mestinya pihak otoritas arus lebih alert lagi dalam mengawal proses pencatatan saham di BEI. Selain itu, otoritas dituntut lebih jeli dan berhati hati dalam mengambil sikap bila terjadi sengketa antar calon pemegang saham.

Check Also

PT PGN Dan PT Inti Alasindo Energi Koordinasi Tindaklanjuti Rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

MarketNews.id PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN ) terus mengupayakan untuk menjaga keberlangsungan layanan bisnis …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *