Marketnews.id Memasuki bulan kedua tahun ini, sudah 13 emiten baru mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dari jumlah tersebut, setidaknya emiten properti dan konstruksi mendominasi. Diperkirakan bisnis ini sedang naik daun dalam beberapa tahun ke depan.
Saat memulai transaksi perdana pada pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, harga saham PT Diamond Citra Propertindo Tbk (DADA) langsung menyentuh titik autorejection atas atau menguat 68,61 persen ke level Rp173 dari harga penawaran Rp102 per saham.
Kenaikan harga saham emiten sektor properti ini ditunjang oleh frekuensi transaksi sebanyak 12 kali dan volume transaksi sebanyak 3.273 lot. Sehingga, nilai transaksi DADA tercatat sebesar Rp56,62 juta. Perseroan menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Saat melakukan penawaran umum perdana saham (IPO), emiten ke-13 di 2020 ini melepas saham sebanyak 2.147.000.000 lembar atau setara dengan 29,91 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp20 per saham. Sedangkan, harga penawaran umum ditetapkan sebesar Rp102 per saham.
Dengan demikian, pada aksi korporasi ini DADA berhasil mengambil dana segar dari masyarakat mencapai Rp218,99 miliar. Sebesar Rp199,4 miliar dari dana IPO akan digunakan untuk meningkatkan penyertaan modal pada entitas anak DADA, PT Arba Propertindo dan sisanya sebagai modal kerja.
Arba Propertindo akan memanfaatkan dana itu untuk membeli tanah seluas 37.636 meter persegi di Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat atas nama PT Cipta Permata Properti Indonesia. Pada lokasi tersebut akan dikembangkan konsep mixed use dengan membangun apartemen, landed house dan area komersial.
Selain menerbitkan saham baru, DADA juga menawarkan Waran Seri I sebanyak 1.610.250.000 lembar yang mewakili 32,01 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pendaftaran IPO. Waran ini diberikan secara cuma-cuma kepada para pemegang saham baru. Setiap pemegang empat Saham Baru berhak memperoleh tiga waran.
PT DADA menargetkan perolehan laba bersih (konsolidasi) di 2020 senilai Rp30 miliar,
“Pada 2020, laba bersih kami Rp30 miliar dan capex (belanja modal) Rp120 miliar untuk mengakuisisi lahan,” kata M Reza di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Jumat (14/2).
Dia menyebutkan, alokasi capex sebesar Rp120 miliar tersebut diharapkan mampu menopang target pendapatan di 2020 mencapai Rp100 miliar. Sebagaimana diketahui, per akhir Juli 2019 total pendapatan DADA sebesar Rp56,68 miliar dan laba bersih senilai Rp1,8 miliar.