Marketnews.id Bisnis di bidang infrastruktur memang padat modal. Perlu napas panjang dan kemampuan finansial yang kuat serta manajemen tangguh. PT Nusantara Infrastructure Tbk, adalah salah satu emiten yang berkiprah di bisnis infrastruktur. Mulai dari pembangunan jalan tol, pembangkit listrik, Pengelolaan air hingga pembangunan bandara.
Menurut Direktur Pelaksana PT Nusantara Infrastructure TBK Danni Hasan mengatakan, ekstensi jalan tol Pondok Aren-Serpong bisa menelan investasi sekitar Rp 2,5 triliun. Pengembangan meliputi potensi tambahan akses hingga ke wilayah Taman Teckno dan fasilitas penanganan banjir di sekitar area tol tersebut.
Danni menjelaskan, ekspansi tol ini merupakan salah satu dari tiga proyek besar perseroan sepanjang 2020. Dua proyek perseroan lainnya adalah pembangunan bandar udara Hang Nadim di Batam senilai Rp 5,6 triliun, dan ruas Jakarta Outer Ring Road ( JORR ) untuk seksi Ulujami-Jati Asih yang diprediksi bisa menelan investasi hingga Rp 18 triliun.
Dalam rencana perseroan, bandar udara Hang Nadim akan menggunakan skema public private partnership (PPP), sementara pada JORR untuk seksi Ulujami-Jati Asih, Nusantara Infrastructure menjadi pemrakarsa.
Sementara itu, PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) melalui PT Bintaro Serpong Damai (BSD) mengejar penyelesaian pre-feasibility study ekstensi jalan tol Pondok Aren-Serpong. Kebutuhan dana ekspansi tersebut diperkirakan sekitar Rp 2,5 triliun.
Direktur Operasional BSD Kristianto mengatakan, saat ini, pihaknya intens melakukan pre-feasibility study sambil berkonsultasi dengan Badan Pengatur Jalan Tol ( BPJT ) terkait desain ekstensi Pondok Aren-Serpong. Jalur tol tersebut diharuskan terkoneksi dengan jaringan tol sekitarnya yang akan dibangun.
“Desain ini butuh persiapan yang matang dan butuh koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk calon-calon investor lain yang mau membangun,” jelas dia di Tangerang, Banten, Rabu (29/1).
Kristianto belum mengungkapkan apakah ada calon investor baru yang akan masuk ke proyek perseroan. Sejauh ini, pihaknya masih berasumsi mengerjakan ekstensi proyek tol tersebut sendiri. Apabila studi kelaikan bisa segera rampung, maka proses konstruksi diharapkan bisa dimulai pada tahun ini juga.
Sebagai informasi, BSD memiliki mitra strategis Japan Expressway International Co Ltd (Jexway) dan West Nippon Expressway Co Ltd (W-Nexco) dalam kolaborasi pengembangan tol sebelumnya, yang menghubungkan Serpong dan Pondok Aren dengan panjang 7,25 kilometer (km).
Ketika itu, kesepakatan dilakukan pada Desember 2014, yang membuat Jexway dan W-Nexco bersama-sama menguasai 4,18% saham BSD, sedangkan sebanyak 88,94% dikuasai Nusantara Infrastructure melalui PT Marga Utama Nusantara (MUN). “Kita terbuka jika memang ada investor yang mau masuk. Tapi mungkin mereka hanya sebatas membantu dalam hal teknis,” kata dia.
Lantaran proses studi kelaikan belum selesai, lanjut Kristianto, pihaknya belum dapat mengungkapkan berapa total panjang ekstensi jalan tol ini. Perseroan juga masih menghitung nilai investasinya.
Hingga Desember 2019, tol BSD mampu membukukan trafik kendaraan tumbuh 2% secara tahunan. Per hari, BSD mencatat trafik mencapai 85 ribu – 87 ribu kendaraan yang melintas.
Sementara pada 31 Januari 2020, BSD akan melakukan penyesuaian tarif tol Pondok Aren-Serpong. Direktur Utama BSD Purwoto mengatakan, penyesuaian tarif ini diberlakukan setelah adanya penilaian dan evaluasi atas pemenuhan seluruh Standar Pelayanan Minimal (SPM)
“Keputusan ini juga dihitung berdasarkan angka inflasi di Kota Tangerang Selatan selama dua tahun terakhir yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yaitu sebesar 7,6%,” kata dia.
Ruas tol Pondok Aren – Serpong memiliki dua gerbang tol yakni Pondok Aren satu dan Pondok Aren dua yang terdiri dari tujuh gardu tol yang beroperasi. Tarif tol di tiap gerbang dibagi menjadi lima golongan kendaraan sesuai dengan penggolongan kendaraan di jalan tol yang ditetapkan pemerintah yang berlaku di Indonesia.
Lebih lanjut, jalan tol lain milik Nusantara Infrastructure turut melakukan penyesuaian tarif pada 31 Januari 2020. PT Bosowa Marga Nusantara, yang merupakan operator tol Ujung Pandang seksi I dan II akan memberlakukan penyesuaian tarif untuk seluruh golongan kendaraan yang melintasi ruas tol ini dengan kenaikan rata-rata 7,01 persen.
.