Marketnews.id Sinergi usaha guna meningkatkan pendapatan mutlak dilakukan oleh dunia usaha. Bergabungnya Bank pemberi kredit dan lembaga pembiayaan perumahan merupakan salah satu cara membuat kinerja kedua usaha terus meningkat.
PT Sarana Multigriya Finansial (Persero)/SMF melakukan pencatatan perdana atas Efek Beragun Aset berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP SMF-BTN05) senilai Rp2 triliun pada hari ini, Rabu (4/12).
Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo mengatakan, EBA-SP SMF-BTN05 itu memiliki rating idAAA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Ananta menjelaskan, EBA-SP tersebut terdiri dari kelas A, kelas M dan kelas B. Kelas A ditawarkan melalui penawaran umum terdiri dari seri A1 dan A2. Kelas A seri A1 dengan tenor Weighted Average Life / WAL (rata-rata tertimbang jatuh tempo) 3 tahun ditawarkan dengan nominal Rp574 Miliar (28,70 persen dari jumlah total tagihan) dengan tingkat bunga tetap sebesar 8.50 persen per tahun.
Sementara, Kelas A seri A2 dengan tenor WAL 5 tahun ditawarkan dengan nominal Rp1,142 Triliun (57,10 persen dari jumlah kumpulan tagihan) dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,75 persen. Kemudian kelas M & Kelas B dengan total nominal Rp284 Milyar (14,2 persen dari jumlah kumpulan tagihan) ditawarkan secara penawaran terbatas.
“Kupon 8,5-8,75 persen. Harapannya investor bisa mendapat imbal balik sepadan, agar bisa membantu kami dan BTN untuk pembiayaan rumah bagi MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah),” kata Ananta di Main Hall BEI, Rabu (4/12).
Pada transaksi tersebut, SMF berperan sebagai penerbit, arranger, dan pendukung kredit. Sedangkan BTN, dalam hal ini berperan sebagai kreditor asal dan sebagai penyedia jasa (servicer), serta Bank BRI sebagai Wali Amanat dan Bank Kustodian.
Rencananya seluruh dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum EBA SP SMF-BTN 05 ini akan digunakan untuk melakukan pembelian Kumpulan Tagihan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) BTN yang terpilih berdasarkan 32 kriteria seleksi dalam jumlah Rp 2 triliun.
“Transaksi ini merupakan upaya kami dalam menciptakan market widening di Pasar Modal, dimana EBA-SP menjadi diversifikasi investasi bagi para pemodal, menyediakan dana jangka panjang bagi penyalur KPR, yang merupakan mitigasi atas risiko maturity mismatch,” tuturnya.
Sinergi antara SMF dengan BTN ini juga dilakukan dalam rangka mendukung program satu juta rumah, dimana program tersebut memerlukan dana jangka panjang yang cukup besar.
“Penerbitan sekuritisasi KPR ini yg terbesar kedua setelah 2018. Manfaat adalah salah satunya adalah langkah strategis bank BTN untuk memenuhi program penyediaan sejuta rumah di Indonesia,” ujar Direktur Finance, Treasury dan Strategi BTN, Nixon L Napitupulu dalam kesempatan yang sama.