Marketnews.id Banyak cara untuk mendapatkan pendanaan guna memperkuat modal. Salah satunya dengan menerbitkan Negotiable Certificate of Deposit (NCD).
Bank DKI menerbitkan surat utang jangka pendek yakni Negotiable Certificate of Deposit (NCD) guna memperkuat struktur pendanaan.
Bank Daerah miliki Pemerintah Daerah Khusus Ibukota ini, berhasil menerbitkan NDC sebesar Rp1,88 triliun dengan tenor hingga 24 bulan. Ini merupakan NDC pertama yang diterbitkan perseroan.
Jumlah tersebut melebih nilai permintaan awal yang direncanakan. Atau mengalami oversubscribed sebesar 1,8 kali dari target dana sebesar Rp 1 triliun.
“Hal ini menandakan tingkat kepercayaan investor yang tinggi terhadap Bank DKI yang merupakan BUMD yang dimiliki Pemprov DKI Jakarta” kata Direktur Keuangan Bank DKI, Sigit Prastowo dalam keterangan resminya dikutip Minggu (15/12).
NCD yang diterbitkan Bank DKI terbagi atas tiga Seri. Pertama, seri A sebesar Rp 660 miliar dengan tenor tiga bulan ditawarkan dengan yield sebesar 6,2 % dan akan jatuh tempo 11 Februari 2020.
Kedua, Seri B sebesar Rp1,03 triliun dengan tenor 12 bulan yang ditawarkan sebesar 6,95% dan akan jatuh tempo 11 November 2020. Seri C sebesar Rp190 miliar dengan tenor 24 bulan dengan yield paling tinggi 7,25% dan akan jatuh tempo 11 November 2021.
Bank DKI akan mempergunakan penerbitan NCD ini akan dipergunakan untuk meningkatkan asset produktif dan juga memperkuat struktur pendanaan.
Di kuartal III 2019, Bank DKI membukukan penyaluran kredit sebesar Rp30,9 triliun yang diimbangi dengan perbaikan kualitas asset. Perseroan telah menyalurkan kredit UMKM sebesar Rp1,4 triliun atau meningkat 25,2% dibandingkan periode September 2018 sebesar Rp1,1 triliun.
Dana Pihak Ketiga Bank DKI di kuartal III tercatat sebesar Rp38,7 triliun didorong oleh pertumbuhan Tabungan sebesar 12 % sebesar Rp8,3 triliun per September 2019 dibanding periode sebelumnya sebesar Rp 7,4 triliun.
Dalam penerbitan NCD perdana ini, Bank DKI menggandeng lima perusahaan Sekuritas sebagai Joint Arranger, yaitu BCA Sekuritas, BNI Sekuritas, Danareksa Sekuritas, Indo Premier Sekuritas, dan Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.