Home / Otoritas / Bank Indonesia / Hingga Akhir Mei 2021, Defisit APBN Sudah Mencapai Rp219,3 Triliun Dari Target Rp1.006,4 Triliun

Hingga Akhir Mei 2021, Defisit APBN Sudah Mencapai Rp219,3 Triliun Dari Target Rp1.006,4 Triliun

Marketnews.id Upaya Pemerintah untuk menekan Defisit APBN tampaknya akan memperlihatkan hasil positif, setidaknya defisit yang diperkirakan pemerintah dapat berkurang. Sinyal akan berkurangnya defisit tersebut dapat terlihat dari capaian defisit hingga akhir Mei tahun ini baru mencapai Rp 219,3 triliun dari target defisit sebesar Rp 1.006,4 triliun. Posisi defisit ini sebesar 1,32 persen dari PDB. Sementara target defisit dari PDB tahun ini maksimal 5,7 persen.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan defisit APBN hingga Mei 2021 mencapai Rp219,3 triliun atau 21,79 persen dari target defisit tahun ini yang sebesar Rp1.006,4 triliun.


Menurut bSri Mulyani, defisit Rp219,3 triliun itu merupakan 1,32 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) dari yang telah ditetapkan untuk tahun ini sebesar 5,7 persen.
“Sampai Mei defisit APBN mencapai Rp219 triliun atau 1,32 persen dari PDB,” katanya dalam Rapat Kerja Komite IV DPD RI di Jakarta, Senin.


Lebih jauh Sri Mulyani menjelaskan, defisit tersebut terjadi karena hingga akhir Mei pendapatan negara baru mencapai Rp726,4 triliun atau 41,66 persen dari target yakni Rp1.743,6 triliun.
Realisasi ini meningkat 9,31 persen jika dibandingkan periode sama tahun lalu yang hanya sebesar Rp664,6 triliun.


Pendapatan negara meliputi penerimaan perpajakan sebesar Rp558,9 triliun atau 38,69 persen dari target Rp1.444,5 triliun dan meningkat 6,2 persen dibanding realisasi periode sama 2020 yang hanya Rp526,3 triliun.


Sementara untuk penerimaan negara bukan pajak ( PNBP ) realisasinya mencapai Rp167,6 triliun atau 56,19 persen dari target Rp298,2 triliun dan meningkat 22,36 persen dibanding periode sama tahu lalu yang hanya sebesar Rp137 triliun.


Di sisi lain, belanja negara hingga Mei telah mencapai Rp945,7 triliun atau 34,39 persen dari target Rp2.750 triliun dan realisasinya meningkat 12,05 persen dibanding Mei 2020 yang hanya Rp843,94 triliun.


Realisasi belanja negara meliputi belanja pemerintah pusat yang mencapai Rp647,6 triliun atau 33,14 persen dari target Rp1.954,5 triliun dan jumlah ini meningkat 20,53 persen dibanding Mei 2020 yang hanya Rp537,3 triliun.


Belanja pemerintah pusat terdiri dari belanja kementerian/lembaga (K/L) mencapai Rp359,8 triliun atau 34,86 persen dari target Rp1.032 triliun dan realisasinya meningkat 32,97 persen dibanding periode sama tahun lalu Rp270,6 triliun.


Kemudian belanja non-K/L mencapai Rp287,9 triliun atau 31,2 persen dari target Rp922,6 triliun dan realisasinya meningkat 7,9 persen dibanding Mei 2020 yang hanya sebesar Rp266,8 triliun.


Untuk transfer ke daerah dan dana desa ( TKDD ) mencapai Rp298 triliun atau 37,47 persen dari target Rp795,5 triliun dan realisasi ini terkontraksi 2,8 persen dibanding periode sama tahun lalu yang mencapai Rp306,6 triliun.


Realisasi TKDD meliputi transfer ke daerah yang mencapai Rp275,7 triliun atau 38,18 persen dari target Rp722,2 triliun dan terkontraksi 0,72 persen dibanding Mei 2020 Rp277,7 triliun.


Sedangkan dana desa mencapai Rp22,3 triliun atau 31,02 persen dari target Rp72 triliun dan jumlah ini terkontraksi hingga 22,64 persen dibanding realisasi tahun lalu dalam periode yang sama yakni mencapai Rp28,9 triliun.


Selanjutnya, pembiayaan anggaran mencapai Rp309,3 triliun atau 30,73 persen dari target Rp1.006,4 triliun di mana realisasi ini masih terkontraksi 13,57 persen dibanding periode sama tahun lalu yang mencapai Rp357,9 triliun.


“Pembiayaan kita sudah lebih tinggi Rp309,3 triliun karena kita melakukan pembiayaan front loading dalam mengantisipasi kenaikan suku bunga atau inflasi yang terjadi di Amerika Serikat,” katanya.

Check Also

Kilang Pertamina Internasional Hasilkan Dekarbonisasi 430 Ribu Ton CO2 Eq

MarketNews.id-Net Zero Emission (NZE) tahun 2060 atau lebih cepat merupakan program yang perlu mendapatkan dukungan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *