Marketnews.id Melihat perkembangan pertumbuhan ekonomi kuartal pertama tahun ini, Pemerintah optimistik pada kuartal kedua tahun ini akan lebih baik lagi. Sayangnya, tingginya pertumbuhan ekonomi masih mengandalkan pada pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan konsumsi belanja pemerintah.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memprediksikan, ekonomi kuartal II-2021 akan mampu tumbuh mencapai sekitar 7,1 persen sampai 8,3 persen, seiring pemulihan ekonomi yang semakin terlihat baik dari sisi produksi serta permintaan.
“Proyeksi kuartal kedua kami adalah dalam rentang antara 7,1 persen hingga 8,3 persen,” kata Menkeu Sri Mulyani dalam Raker bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Senin (24/5).
Meurut Sri Mulyani, pertumbuhan konsumsi rumah tangga akan pulih mencapai 6 persen hingga 6,8 persen pada triwulan II 2021 karena dilatarbelakangi adanya momentum hari raya dan keberlanjutan pelaksanaan program PEN.
Konsumsi pemerintah akan diperkirakan tumbuh tinggi mencapai 8,1 persen sampai 9,7 persen, seiring pelaksanaan PEN dan aktivitas pelayanan publik yang lebih normal dibanding periode sama tahun lalu.
Sedangkan untuk pertumbuhan investasi, Sri Mulyani memprediksikan akan mencapai 9,4 persen sampai 11,1 persen, didukung arah ekspansi dunia usaha serta kelanjutan proyek infrastruktur pemerintah.
Ekspor juga akan tumbuh tinggi didukung pemulihan ekonomi global dan peningkatan permintaan komoditas utama sehingga diperkirakan mencapai 14,9 persen sampai 19,7 persen.
Hal senada juga berlaku bagi impor yakni diprediksikan akan tumbuh sekitar 13 persen sampai 19,7 persen sehingga mengindikasikan pemulihan permintaan domestik serta menunjang kebutuhan produksi dan investasi.
Sri Mulyani berharap pemulihan ekonomi pada kuartal III dan IV 2021 akan semakin terasa sehingga mampu mencapai target pertumbuhan dari pemerintah yakni 4,5 persen sampai 5,3 persen pada tahun ini.