Home / Korporasi / BUMN / Kinerja Bank BTN Tetap Solid Meski Eks Dirut Jadi Tersangka

Kinerja Bank BTN Tetap Solid Meski Eks Dirut Jadi Tersangka

Marketnews.id Manajemen profesional, dapat membedakan antara kebijakan pribadi dan kebijakan perusahaan. Dalam dunia perbankan dan finansial, ada firewall yang memisahkan bidang analisa dan bidang lainnya untuk menghindari terjadi nya benturan kepentingan antar bidang. Itulah sebabnya, bila ada masalah antar bidang tidak membuat bidang lain terpengaruh. Dijadikannya tersangka eks Dirut Bank Tabungan Negara, tentunya tidak banyak berpengaruh dengan kinerja bank BTN saat ini.

Sekretaris Perusahaan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), Ari Kurniaman menyebutkan, perseroan menghormati proses hukum terkait tindak pidana korupsi pemberian gratifikasi dari PT Pelangi Putera Mandiri (PT PPM) kepada mantan Direktur Utama BTN, Maryono yang kini menjadi tersangka.


“Bank BTN menghormati proses hukum dalam penyelesaian masalah tersebut dan akan membantu penegak hukum dengan tetap mengedepankan azas praduga tak bersalah,” kata Ari dalam keterangan resmi BBTN yang dikutip di Jakarta, Rabu (7/10).


Menurut Ari, kredit kepada PT PPM diberikan oleh BBTN pada 2014 dan kredit kepada PT Titanium Property (PT TP) diberikan pada 2013.  Coverage  terhadap pemberian kredit kepada kedua perusahaan tersebut, kata dia, masih lebih tinggi, sehingga aman dari sisi fungsi intermediasi perbankan dan telah diikat oleh hak tanggungan.


“Kinerja kami akan tetap solid, apalagi pemberian kredit kepada dua perusahaan tersebut telah memiliki agunan yang kuat dan telah disiapkan cadangan yang cukup. Sehingga, tetap dapat memberikan layanan terbaik bagi nasabah, dengan senantiasa mengedepankan  good corporate governance  dalam operasionalnya,” papar Ari.


Lebih lanjut Ari mengungkapkan, selama ini BBTN sudah bekerja sama dengan Kejaksaan Agung dalam memproses debitur nakal yang tidak mau membayar utang. “Kami sudah melakukan MoU dengan Kejagung. Bahkan, kami sudah terbantu dengan upaya Kejagung dalam memproses debitur nakal,” tegasnya.


Ari menuturkan, sejauh ini BBTN banyak melakukan perbaikan-perbaikan, terutama dalam bisnis proses dan meraih sertifikat SNI ISO37001:2016 dalam bidang kredit komersial (commercial lending) dan bidang pengadaan ( procurement ).

ISO37001:2016 merupakan standar internasional yang mengatur Sistem Manajemen Anti Penyuapan ( Anti Bribery Management System ).


Menurutnya, sertifikasi yang diperoleh BBTN tersebut menegaskan komitmen kepatuhan perseroan terhadap implementasi Undang-Undang No.28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.


“Sertifikat SNI ISO37001:2016 sangat berarti bagi Bank BTN dalam melakukan transformasi perusahaan menuju The Best Mortgage Bank in South East Asia yang kami targetkan pada tahun 2025,” ucap Ari.

Check Also

Senada Gubernur DKI Jakarta, Bank DKI Pastikan Data Dan Nasabah Tetap Aman

MarketNews.id– Bank DKI memastikan dana dan data nasabah tetap aman. Pernyataan ini sejalan dengan apa …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *