Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / Surplus Perdagangan Berlanjut di Juni 2020. Sinyal Positif Buat Ekonomi?

Surplus Perdagangan Berlanjut di Juni 2020. Sinyal Positif Buat Ekonomi?

Marketnews.id Neraca perdagangan sepanjang bulan Juni 2020 lalu, kembali positif dengan terjadi surplus sebesar USD1,27 miliar. Suatu sinyal positif buat pergerakan ekonomi ke depan. Mampukah kinerja positif ini dipertahakan hingga kuartal ke tiga?

Badan Pusat Statistik (BPS), merilis neraca perdagangan periode Juni 2020. Neraca perdagangan periode tersebut tercatat surplus sebesar USD1,27 miliar. Sementara secara kumulatif sejak Januari – Juni 2020 juga surplus sebesar USD5,50 miliar.


Kepala BPS, Suhariyanto, mengatakan kinerja ekspor pada bulan Juni 2020 sebesar USD12,03 miliar. Jika dibandingkan bulan Mei 2020 (month to month / mtom) meningkat 15,09 persen yang mencapai USD10,45 miliar. Sementara jika dibandingkan periode Juni 2019 (year on year / yoy) naik sebesar 2,28 persen sebesar USD11,76 miliar.


Untuk kinerja impor, dia menyatakan pada periode tersebut sebesar USD10,76 miliar. Angka ini naik 27,56 persen (mtom) dibandingkan bulan sebelumnya sebesar USD8,44 miliar. Namun jika secara tahunan turun 6,36 persen dari impor Juni 2019 yang sebesar USD11,50 miliar.


“Dengan demikian pada Juni 2020 neraca perdagangan kita surplus USD1,27 miliar dengan catatan bahwa pertumbuhan ekspor Juni 2020 menggembirakan. Kita harap geliat ekspor yang menunjukan sinyal positif ini akan berlanjut di bulan berikutnya,” kata Suhariyanto dalam live streaming conference, Rabu (15/7).


Catatan ekspor secara kumulatif sejak Januari – Juni 2020 mencapai USD76,41 miliar atau turun 5,49 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun 2019 sebesar USD80,85 miliar. Sementara untuk nilai impor kumulatif pada periode tersebut sebesar USD70,91 miliar atau mengalami penurunan sebesar 14,28 persen dari periode yang sama sebesar USD82,72 miliar.


Atas kinerja tersebut, Suhariyanto menegaskan bahwa surplus pada Juni 2020 masih tergolong tinggi meskipun jika dibandingkan pada Mei 2020 sedikit melambat. Tercatat surplus pada Mei 2020 sebesar USD2,02 miliar.


“Negara-negara yang masih surplus perdagangan dengan kita yaitu Amerika Serikat (USD4,76 miliar), India (USD3 miliar) dan India (USD1,05 miliar). Namun kita yang masih defisit terhadap Australia, Thailand dan Tiongkok,” pungkasnya.

Check Also

OJK Tegur PT Sunson Textile Manufaktur Tbk (SSTM), Lakukan Pelanggaran Ringan

MarketNews.id- Pengawas pasar modal (OJK), menjatuhkan sanksi administrasi berikut perintah tertulis kepada Sunson Textile Manufactur …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *