MarketNews.id- Telekomunikasi Indonesia (TLKM), mengalami penyusutan pendapatan sedalam 2,6 persen secara tahunan menjadi Rp73,004 triliun pada akhir Juni 2025.
Bila dirinci, pendapatan data, internet, dan jasa teknologi informatika merosot 6,1 persen secara tahunan menjadi Rp44,2 triliun. Senasib, pendapatan telpon menyusut 13,7 persen secara tahunan Rp3,07 triliun.
Tapi, Pendapatan indihome tumbuh 2,3 persen secara tahunan menjadi Rp13,2 triliun. Senada, pendapatan interkoneksi meningkat 2,3 persen secara tahunan menjadi Rp4,962 triliun. Demikian juga dengan pendapatan lainnya tumbuh 13,8 persen secara tahunan menjadi Rp4,1 triliun.
Walau biaya dan beban dapat ditekan sedalam 1,03 persen secara tahunan menjadi Rp53,103 triliun. Tapi laba usaha tetap melorot 7,8 persen secara tahunan menjadi Rp19,9 triliun.
Laba sebelum pajak penghasilan pun turut menyusut 9,04 persen secara tahunan menjadi Rp18,1 triliun. Demikian pula dengan laba periode berjalan merosot 8,4 persen secara tahunan menjadi Rp14,1 triliun.
Direktur Utama TLKM, Dian Siswarini melaporkan laba bersih Rp10,9 triliun pada semester I 2025. Nilai laba itu turun 6,6 persen dibanding semester I 2024 yang mencapai Rp11,7 triliun.
Akibatnya, laba per saham dasar merosot ke Rp110,79 per lembar pada akhir Juni 2025. Sedangkan akhir Juni 2024 senilai Rp118,7 per helai.
Namun saldo laba belum ditentukan penggunaanya berkurang 9,1 persen dibanding akhir tahun 2024 menjadi Rp99,5 triliun pada akhir Juni 2025.
Adapun faktor pengurangnya, pembayaran dividen tahun buku 2024 sebesar Rp21,04 triliun pada tanggal 19 Juni 2025.
Pada gilirannya, total ekuitas turut melorot 8,6 persen dibanding akhir tahun 2024 menjadi Rp148,3 triliun pada akhir Juni 2025.
Pada sisi lain, jumlah kewajiban bertambah 5,8 persen dibanding akhir tahun 2024 menjadi Rp145,4 triliun pada akhir Juni 2025.
Data tersebut tersaji laporan keuangan semester I 2025 TLKM tanpa audit dikutip Jumat 1 Agustus 2025.
Abdul Segara