MarketNews.id- Samsudin Andi Arsyad telah resmi menjadi penerima manfaat akhir, setelah perusahaanya Dua Samudera Perkasa (DPS) kembali memborong 39,3 persen Dana Brata Luhur (TEBE) pada tanggal 18 Maret 2025.
Dengan kepemilikan 71,15 persen pada TEBE, maka DPS akan mengumumkan penawaran tender wajib kepada investor publik.
“Tujuan DPS melakukan pengambilalihan sebagai investasi yang dapat memberi nilai tambah serta dapat memperluas jaringan usaha karena TEBE merupakan perusahaan holding dengan antara lain, anak perusahaan dengan kegiatan usaha pelayanan kepelabuhanan,” tulis manajemen DPS dalam keterangan resmi dikutip Kamis 20 Maret 2025.
Selain itu, DPS melihat TEBE memiliki fasilitas yang dapat mengintegrasikan operasi logistik dalam menangani distribusi hasil pertambangan sehingga menciptakan peningkatan efisiensi, kontrol kualitas dan responsivitas pasar.
Sementara ini, DPS juga telah menjalankan usaha pelayanan kepelabuhanan laut dan kawasan industri. Saat ini komposisi pemegang saham DPS terdiri dari Samsudin Andi Arsyad atau lebih dikenal Haji Isam memegang 49 persen. Sedangkan selebihnya, 51 persen saham DPS dikuasai Jhonlin Group.
Jejak akuisisi Jhonlin Group Pada TEBE telah dimulai sejak tanggal 13 Maret 2025. Saat itu DPS membeli 94.022.062 lembar atau 7,32 persen porsi saham TEBE di level Rp500 per lembar atau senilai Rp47,011 miliar pada. Pada saat yang sama, Robust Buana Tunggal melaporkan penjualan saham TEBE dengan nilai dan jumlah serta waktu yang sama.
Sehari sebelumnya, DPS membeli 114.193.116 lembar atau 8,89 persen porsi saham TEBE pada harga Rp500 per lembar atau Rp57,09 miliar pada tanggal 12 Maret. Pada saat itu juga, South Bay Capital Pte ltd melaporka menjual saham TEBE dengan jumlah, harga dan tanggal yang sama.
Abdul Segara