Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / Dharma Polimetal (DRMA) Alami Penurunan Laba 5,2 Persen Jadi Rp579 Miliar Di 2014

Dharma Polimetal (DRMA) Alami Penurunan Laba 5,2 Persen Jadi Rp579 Miliar Di 2014

MarketNews.id-Dharma Polimetal (DRMA), alami penyusutan pendapatan sedalam 0,61 persen secara tahunan menjadi Rp5,507 triliun pada tahun 2024.

Astra Honda Motor pada tahun 2024 memborong suku cadang produksi DRMA senilai Rp2,757 triliun atau tumbuh 10,9 persen dibanding tahun 2023 senilai.

Menariknya, beban pokok penjualan ditekan sedalam 1,4 persen secara tahunan menjadi Rp4,504 triliun. Sehingga laba kotor terkerek 3,1 persen secara tahunan menjadi Rp1,003 triliun.

Namun beban usaha bengak 38,2 persen secara tahunan menjadi Rp235 miliar. Dampaknya, laba usaha tergerus 4,2 persen secara tahunan menjadi Rp768,96 miliar. Senasib, laba sebelum pajak penghasilan merosot 3,5 persen secara tahunan menjadi Rp742,4 miliar.

Sejalan, Presiden Direktur DRMA, Irianto Santoso melaporkan laba bersih Rp579,28 ,miliar pada tahun 2024. Hasil itu amblas 5,2 persen dibanding tahun 2023 yang mencapai Rp611,75 miliar.

Dampaknya, laba per saham dasar ke level Rp123 per lembar pada akhir tahun 2024. Sedangkan akhir tahun 2023 berada di level Rp130 per helai.

Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan tahun 2024 telah audit emiten suku cadangan kendaraan bermotor milik T. P. Rachmat L. R. Imanto atau Like Rani Imanto, Kamis 6 Maret 2025.

Sedangkan dalam keterangan resmi DRMA menyampaian Dalam keterangan resmi dijelaskan bahwa DRMA berhasil mencatat pertumbuhan laba bersih inti tahun berjalan sebesar 4,1 persen atau naik dari Rp569,6 miliar, setelah dikurangi negative goodwill atas akuisisi PT Trimitra Chitrahasta (TCH) di tahun 2023 (non-operational and non-recurring profit), menjadi Rp593,1 miliar di tahun 2024.

Sementara itu, jumlah kewajiban bertambah 1,3 persen secara tahunan menjadi Rp1,373 triliun pada akhir tahun 2024.

Pada sisi lain, total ekuitas meningkat 21,57 persen secara tahunan menjadi Rp2,468 triliun pada akhir Desember 2024.

Adapun rasio keuangan penting seperti Rasio Lancar 177,1 persen; ROA 15,44 persen; ROE 24,03 persen, dan ebitda terhadap pendapatan 18,4 persen.

Abdul Segara

Check Also

RATU Alami Penurunan Laba Bersih 43,2 Persen Jadi USD13, 867 Juta Di 2024

MarketNews.id-Raharja Energi Cepu (RATU), membukukan pertumbuhan pendapatan bersih 22,7 persen secara tahunan menjadi USD57,743 juta …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *