MarketNews.id- Indo Tambangraya Megah (ITMG), mengalami penyusutan pendapatan 2,94 persen secara tahunan menjadi USD2,304 miliar pada tahun 2024.
Bila dirinci penjualan batu bara kepada pihak ketiga merosot 2,3 persen secara tahunan menjadi USD2,202 miliar. Senasib penjualan batu bara kepada pihak berelasi amblas 23,2 persen secara tahunan menjadi USD86,384 juta.
Walau beban pokok pendapatan berkurang 1,59 persen secara tahunan menjadi USD1,605 miliar. Dampaknya, laba kotor tergerus 5,92 persen secara tahunan menjadi USD698,81 juta.
Namun beban usaha bengkak 107,1 persen secara tahunan menjadi USD203,98 juta. Salah satu pos pemicunya, beban penjualan naik 82,9 persen secara tahunan menjadi USD178,2 juta.
Ditambah beban lain lain bersih senilai USD25,8 juta. Pos ini tahun 2023 justru membukukan pendapatan lain lain USD7,021 juta.
Akibatnya, laba sebelum pajak penghasilan anjlok 23,2 persen secara tahunan menjadi USD494,82 juta.
Demikian juga dengan laba tahun berjalan merosot 24,8 persen secara tahunan menjadi USD375,6 juta.
Akhirnya, Direktur Utama ITMG, Mulianto melaporkan laba bersih USD374,11 juta pada akhir tahun 2024. Hasil itu turun 25,2 persen dibanding tahun 2023 yang mencapai USD500,3 juta.
Seiring dengan itu, laba per saham melorot ke level USD0,33 per lembar pada akhir tahun 2024. Sedangkan akhir tahun 2023 berada di level USD0,44 per helai.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan tahun 2024 telah audit emiten tambang batu bara milik Banpu Mineral dikutip Kamis 27 Februari 2025.
Sementara itu, jumlah kewajiban bertambah 18,2 persen secara tahunan menjadi USD472,73 juta pada akhir tahun 2024.
Pada sisi lain, total ekuitas tumbuh 8,1 persen secara tahunan menjadi USD1,933 miliar pada akhir Desember 2024.
Adapun rasio keuangan penting seperti rasio keuangan lancar 448 persen, ROA 15,6 persen; ROE 19,4 persen, dan ebitda terhadap pendapatan 23,1 persen.
Abdul Segara