MarketNews.id-Bursa Efek Indonesia (BEI) , menilai saham Astra Internastional (ASII), Bukalapak dan MTEL tak lagi pantas menjadi emiten ‘hijau’ terlikuid di bursa.
Pasalnya, regulator bursa mencoret ASII, BUKA dan MTEL dari daftar saham IDXLQ45LCL (IDX LQ45 Low Carbon Leaders) berlaku efektif 5 Februari-4 Agustus 2025. Sedangkan periode efektif jumlah saham penghitungan indeks mulai 5 Februari- 5 Mei 2025.
Pada saat yang sama, BEI memasukan CTRA, JPFA,MAPA dan SMRA sebagai anggota baru indeks tersebut.
Adapun penghuni lama yang bertahan di IDXLQ45LCL sebagai berikut :AKRA, AMRT, ANTM, ARTO, BBCA, BBNI, BBRI, BBTN, BMRI, BRIS, CPIN, ESSA, EXCL, GOTO, ICBP, INCO, INDF, ISAT, JSMR, KLBF, MAPI, MBMA, MEDC, PGAS, PGEO, SIDO, TLKM, TOWR, UNTR, dan UNVR.
Untuk diketahui, IDXLQ45LCL bertujuan untuk mengurangi eksposur intensitas emisi karbon atas portofolio sebesar minimal 50 persen dibandingkan dengan Indeks LQ45 sebagai induk indeksnya, setelah melakukan penyesuaian bobot per sektor sesuai dengan carbon intensity dan mengecualikan perusahaan di industri batu bara sesuai dengan klasifikasi IDX-IC.
Adapun cara seleksinya. Pertama,BEI mengeluarkan saham semesta yang masuk ke dalam industri batu bara berdasarkan IDX-IC.
Tahap selanjutnya, menyesuaikan bobot di sektornya masing-masing sesuai dengan carbon intensity.
Terakhir, mengeluarkan konstituen dengan nilai carbon intensity tertinggi apabila Portfolio Weighted Average Carbon Intensity belum mencapai minimal 50 persen dibandingkan LQ45 (parent index).
Abdul Segara