MarketNews.id-PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2024 secara online dan offline pada Rabu 26 Juni 2024.
RUPST 2024 BEI dihadiri 91 Pemegang Saham atau 100 Persen dari jumlah Pemegang Saham yang memiliki hak suara.
Sepanjang tahun 2023, BEI bersama Self-Regulatory Organization (SRO) lainnya dan didukung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama seluruh stakeholders pasar modal, telah berhasil meluncurkan sejumlah produk, layanan, dan pencapaian untuk menjaga momentum pertumbuhan.
Beberapa di antaranya, yaitu peluncuran IDX Mobile pada 13 Juli 2023, Kampanye Aku Investor Saham pada 10 Agustus 2023, dan IDXCarbon pada 26 September 2023. Pada tahun 2023, BEI juga berhasil meraih nilai 16,9 (low risk) pada ESG Risk Rating yang dinilai oleh Sustainalytics.
Dari sisi Perusahaan Tercatat, aktivitas jumlah Pencatatan Efek Baru Saham masih bertumbuh secara positif. Selama tahun 2023, BEI mampu mencatatkan 79 Perusahaan Tercatat yang merupakan pencatatan tertinggi sepanjang sejarah.
BEI menempati peringkat ke-6 dari sisi jumlah IPO secara Bursa Global dan peringkat 1 di antara Bursa ASEAN sejak 2018. Dengan demikian, total Perusahaan tercatat di BEI sebanyak 903 Perusahaan Tercatat pada akhir tahun 2023.
BEI meraih sejumlah penghargaan sepanjang tahun 2023, di antaranya adalah 1) The Best Stock Exchange in Southeast Asia 2023 dalam 17th Annual Best Deal & Solution Awards yang diselenggarakan oleh the Alpha Southeast Asia, kemudian 2) Lembaga Penggerak Investasi Syariah dalam ajang Anugerah Syariah Republika 2023, 3) Salah Satu Pembayar Pajak Terbesar dan Wajib Pajak Patuh Kantor Wilayah DJP Jakarta Khusus untuk Periode Tahun 2023 oleh Direktorat Jenderal Pajak Indonesia, Kementerian Keuangan RI, 4) Data Innovation Award pada acara internasional Denodo Product Advisory Council dan Datafest APAC Singapore 2023, serta 5) terpilihnya Direktur Utama BEI sebagai The Best CEO 2023 oleh Majalah SWA dan Dunamis Organization.
Aktivitas pasar tahun 2023 terus bertumbuh secara positif yang tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang telah mencapai level 7.272,797 pada 29 Desember 2023 atau meningkat 6,2 persen dari posisi akhir tahun 2022. Sementara itu, nilai kapitalisasi pasar pada saat 29 Desember 2023 tercatat Rp11.674 triliun atau naik 23 persen dibandingkan posisi akhir tahun 2022, yakni Rp9.499 triliun.
Dari segi likuiditas pasar saham, Rata-rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) mencapai Rp10,7 triliun atau turun 27 persen dibandingkan posisi akhir tahun 2022 lalu yakni Rp14,7 triliun.
Selanjutnya, frekuensi transaksi harian juga telah mencapai angka 1,18 juta kali transaksi atau turun 9,7 persen dibandingkan akhir tahun 2022. Penurunan juga terjadi pada rata-rata volume transaksi harian yang berada pada posisi 19,8 miliar saham atau turun 17,3 persen dibandingkan akhir tahun 2022.
BEI membukukan pendapatan senilai Rp2,499 triliun pada tahun 2023, atau merosot 14,09 persen dibanding tahun 2022 yang mencapai Rp2,909 triliun.
Menurunnya pendapatan berdampak pada menurunnya laba bersih perseroan dari Rp964, 27 Miliar pada 2022 menjadi Rp573, 28 miliar Di 2023. Atau melorot 40,5 persen.
Meskipun mayoritas aktivitas transaksi mengalami penurunan, beberapa indikator perdagangan tersebut masih mencatatkan rekor-rekor baru, yakni kapitalisasi pasar tertinggi pada 28 Desember 2023 yang mencapai Rp11.762 triliun. Selain itu, terdapat juga rekor dari sisi volume transaksi harian tertinggi yang mencapai 89 miliar lembar saham pada 31 Mei 2023.
Pada tahun 2023, kinerja keuangan BEI berhasil mencatatkan hal positif, dengan pendapatan mencapai Rp2,5 triliun dan laba bersih sebesar Rp578,67 miliar. Perusahaan juga mampu menekan kenaikan beban menjadi 7,7 persen jika dibandingkan dengan rata-rata kenaikan beban Perusahaan selama 2 (dua) tahun terakhir yang sebesar 14,9 persen.
Sedangkan pada posisi keuangan, BEI mampu menjaga perimbangan antara aset, liabilitas, dan ekuitas. Meskipun terdeviasi dari tahun Sebelumnya, Perusahaan mampu menjaga kondisi likuiditas dan kesinambungan solvabilitas ke depan sebagai langkah fundamental untuk menjaga kelangsungan usaha hingga masa-masa mendatang.
Besarnya penyisihan dari laba bersih tahun buku 2023 yang dialokasikan ke Cadangan Wajib adalah Rp151.692.000.000,00. Sehingga total cadangan wajib yang terbentuk adalah Rp154.500.000.000,00 atau 20 persen dari modal disetor Perseroan per 31 Desember 2023 sebesar Rp772.500.000.000,00.
Pemegang Saham menyetujui pengangkatan anggota Dewan Komisaris Perseroan untuk masa bakti 2024 – 2028 sebagai berikut:
Nurhaida
Komisaris Utama
Yozua Makes
Komisaris
Mohamad Oki Ramadhana
Komisaris
Karman Pamurahardjo
Komisaris
Lany Djuwita
Komisaris