Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / Defisit Rp15 Triliun, Dirut PT Airasia Indonesia Tbk (CMPP) Ragukan Kelangsungan Usaha Maskapai Ini

Defisit Rp15 Triliun, Dirut PT Airasia Indonesia Tbk (CMPP) Ragukan Kelangsungan Usaha Maskapai Ini

Marketnews.id- PT Airasia Indonesia Tbk (CMPP) menderita rugi bersih Rp777,79 miliar pada kuartal I 2024, atau memburuk dibanding periode sama tahun 2023 yang meraih laba bersih Rp21,498 miliar.

Dampaknya, akumulasi rugi atau defisit kian menukik sedalam 5,4 persen dibanding akhir tahun 2023 menyentuh Rp15,089 triliun pada akhir Maret 2024.
Sehingga Direktur Utama CMPP, Veranita Yosephine Sinaga melaporkan perseroan mengalami defisiensi modal atau tekor modal sedalam Rp8,678 triliun.

Selain itu, CMPP mencatatkan total liabilitas jangka pendek konsolidasiannya melampaui total aset lancar konsolidasian sebesar Rp8, 847 triliun akhir maret 2024.
Jelasnya, kewajiban jangka pendek mencapai Rp9,3 triliun pada akhir Maret 2024. Tapi aset lancar hanya Rp503,42 miliar.

Untuk keluar dari kemelut itu, perseroan telah mengambil Tujuh langkah. Seperti melanjutkan langkah langkah efisiensi biaya untuk pemulihan bisnis agar mampu menjaga keberlangsungan bisnis.

Langkah kedua, Terus bekerja sama dengan Grup AirAsia untuk menegosiasikan kembali biaya dan merestrukturisasi liabilitas yang belum dibayar dengan vendor terutama dengan lessor pesawat, dan vendor penting lainnya.

Langkah ketiga, berdiskusi dan negosiasi yang berkelanjutan dengan seluruh vendor penting sedang berjalan dalam rangka menangguhkan pembayaran dengan jadwal yang beragam.

Langkah keempat, optimalisasi kapasitas pesawat dengan pemilihan rute dan fokus pada rute yang menguntungkan dan rute dengan faktor muatan yang lebih baik, termasuk membuka kembali rute internasional dan domestik untuk meningkatkan destinasi pariwisata.

Selain itu, CMPP berencana untuk membuka rute domestik dan internasional baru yang akan memberikan nilai tambah terhadap bisnis serta meningkatkan pangsa pasar.

Langkah kelima, meluncurkan ASEAN unlimited pass pada bulan Maret 2024 untuk meningkatkan pemasukan kas. Promosi ini berlaku untuk penerbangan internasional dengan periode penerbangan dari 1 Mei 2024 sampai dengan 30 April 2025.

Langkah keenam, tetap fokus terhadap peluang bisnis lain seperti bisnis kargo, dan . Optimalisasi pendapatan ancillary, serta secara proaktif mencari peluang pendanaan eksternal untuk meningkatkan permodalan Grup guna meningkatkan kemampuan finansial dan kelincahan operasional.

Namun CMPP masih terdapat ketidakpastian atas kemampuan untuk mempertahankan kelangsungan usahanya, yang sangat bergantung pada ketersediaan sumber daya keuangan untuk memenuhi kewajiban Grup ketika jatuh tempo.

Selain itu, perkembangan kondisi industri penerbangan serta dampaknya terhadap likuiditas dan pendapatan Grup di masa depan tidak dapat ditentukan.

“Oleh karena itu, terdapat suatu ketidakpastian material yang dapat menyebabkan keraguan signifikan atas kemampuan Grup dalam mempertahankan kelangsungan usahanya.” Tulis Direktur Utama CMPP, Veranita Yosephine dalam laporan keuangan kuartal I 2024 yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI) dikutip, Kamis 13 Juni 2024.

Abdul Aziz

Check Also

Kilang Pertamina Internasional (KPI) Raih Sertifikasi Internasional

MarketNews.id-PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), terus memantapkan langkah menjadi pemimpin transisi penggunaan bahan bakar ramah …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *