PT Astra International Tbk (ASII), kembali catat kinerja positif dalam sembilan bulan pertama tahun ini. Kinerja positif ini juga terjadi pada semua anak usaha perseroan. Dari sekian banyak anak usaha, sektor otomotif dan sektor alat berat serta pertambangan jadi kontributor pendapatan terbesar.
Berdasarkan laporan keuangan di laman BEI, laba bersih ASII naik 10,12 persen secara year-on-year (yoy) hingga 30 September 2023 menjadi Rp25,69 triliun, dibandingkan periode sama 2022 sebesar Rp23,33 triliun.
Kenaikan laba bersih ASII didorong meningkatnya pendapatan 8,83 persen yoy menjadi Rp240,91 triliun, dibandingkan per kuartal III/2022 sebesar Rp221,35 triliun.
Secara rinci berdasarkan segmen, pendapatan jumbo ASII ditopang dari segmen otomotif sebesar Rp99,16 triliun, diikuti alat berat dan pertambangan sebesar Rp97,59 triliun.
Kemudian, jasa keuangan berkontribusi sebesar Rp21,98 triliun dan agribisnis sebesar Rp15,68 triliun.
Selanjutnya, segmen infrastruktur dan logistik berkontribusi Rp6,6 triliun, segmen teknologi informasi Rp2,07 triliun, dan properti Rp621 miliar. Pendapatan itu dikurangi biaya eliminasi sebesar Rp2,87 triliun.
Presiden Direktur ASII Djony Bunarto Tjondro mengatakan, kinerja perseroan sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2023 cukup baik. Torehan itu mencerminkan pemulihan pasca-pandemi yang terus berlanjut. Grup ASII mencatatkan kontribusi yang lebih tinggi dari hampir seluruh divisi bisnis.
“Kami melihat Grup akan dapat tetap resilien di tengah ketidakpastian perekonomian global dan membukukan kinerja yang baik hingga akhir tahun dengan pertumbuhan yang moderat pada kuartal terakhir,” ujar Djony dalam keterangannya Selasa 31 Oktober 2023.
Seiring kenaikan pendapatan, beban pokok ASII ikut terkerek 10,14 persen menjadi Rp187,32 triliun, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp170,07 triliun.
Laba bruto ASII naik 4,5 persen menjadi Rp53,58 triliun pada 9 bulan 2023, dibandingkan periode sama 2022 sebesar Rp51,27 triliun.
Adapun, kas dan setara kas pada akhir periode sebesar Rp50,93 triliun, atau turun 26,79 persen yoy dibanding periode sama 2022 sebesar Rp69,57 triliun.
Berdasarkan neraca, total aset ASII naik menjadi Rp442,97 triliun hingga 30 September 2023, dibandingkan posisi akhir Desember 2022 sebesar Rp413,29 triliun.
Sementara Liabilitas perseroan naik menjadi Rp204 triliun dibandingkan akhir 2022 sebesar Rp169,57 triliun. Sedangkan ekuitas ASII turun menjadi Rp238,96 triliun dibandingkan akhir Desember 2022 sebesar Rp243,72 triliun.
Meningkatnya kinerja ASII hingga kuartal ketiga 2023, diharapkan akan terus meningkat. Tapi sayangnya, naik nya tingkat bunga global diikuti oleh naiknya tingkat bunga lokal akan berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat. Kondisi di atas tentu nya akan berpengaruh buat ASII.