MarketNews.id Meskipun pendapatan usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) alami peningkatan hingga 74 persen, tidak menjamin MDKA akan alami peningkatan laba. Kenyataannya, emiten tambang batubara ini justru alami penurunan laba bersih di kuartal pertama 2023 ini hingga 95,5 persen.
Artinya terjadi penurunan laba bersih dari USD69, 65 juta di kuartal I 2022 jadi USD3,11 juta di kuartal I 2023. Penurunan laba bersih yang nyaris 100 persen ini, diantaranya adalah naiknya beban pokok pendapatan hingga 135,8 persen dibanding kuartal I tahun lalu. Selain itu, beban keuangan perseroan juga naik pesat hingga 576,6 persen jadi USD22, 77 juta.
Sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) hanya mampu membukukan laba bersih USD3,11 juta atau turun hingga 95,53 persen dibanding capaian kuartal I-2022 sebesar USD69,65 juta.
Berdasarkan laporan keuangan MDKA yang dikutip di Jakarta, Minggu 4 Juni 2023, pendapatan usaha perseroan pada kuartal I-2023 tercatat USD214,21 juta atau naik 74,03 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, yakni USD123,09 juta.
Namun MDKA gagal mengoptimalkan pengelolaan beban pokok pendapatan, tercermin dari adanya lonjakan yang mencapai 135,86 persen (year-on-year) menjadi USD182,67 juta. Sehingga, laba bruto pada kuartal I-2023 melorot 30,88 persen (y-o-y) menjadi USD31,54 juta.
Kendati bisa menekan beban usaha pada kuartal I-2023 sebesar 15,84 persen (y-o-y) menjadi USD13,55 juta, tetapi laba usaha MDKA selama tiga bulan pertama tahun ini masih tercatat menukik 39,08 persen (y-o-y) menjadi USD17,99 juta.
Bahkan, kinerja income statement MDKA selama tiga bulan pertama tahun ini semakin tergerus oleh beban keuangan yang meroket 576,67 persen (y-o-y) menjadi USD22,77 juta. Seperti diketahui, per 31 Maret 2023 jumlah liabilitas MDKA mencapai USD1,96 miliar atau membengkak 5,95 persen dibanding posisi per 31 Desember 2022.
Peningkatan total liabilitas tersebut terutama dipengaruhi lonjakan kewajiban jangka pendek sebesar 23,69 persen (y-o-y) menjadi USD747,75 juta. MDKA juga diketahui memiliki surat utang yang akan jatuh tempo pada 30 Juli 2023, yakni Obligasi Berkelanjutan I Tahap I-2020 sebesar Rp726,35 miliar.
Pada kuartal I-2023, MDKA mencatatkan kenaikan pendapatan keuangan sebesar 12,19 persen (y-o-y) menjadi USD3,59 juta. Sedangkan, pada akun pendapatan lain-lain (neto) di kuartal I-2023 tercatat merosot 88,68 persen (y-o-y) menjadi USD6,52 juta.
Sehingga, laba sebelum pajak penghasilan yang dicatatkan MDKA per 31 Maret 2023 menjadi senilai USD5,33 juta atau drop 93,87 persen dibanding per 31 Maret 2022 yang mencapai USD86,95 juta.
Pada periode Januari-Maret 2023, MDKA tercatat membayar pajak penghasilan senilai USD2,58 juta atau lebih rendah 88,02 persen dibanding kuartal I-2022, yakni USD21,54 juta. Dengan demikian, laba periode berjalan yang dicatatkan MDKA pada kuartal I-2023 menjadi USD2,75 juta atau anjlok 95,8 persen.
Sedangkan, besaran laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di kuartal I-2023 senilai USD3,11 juta atau ambles 95,53 persen dibanding kuartal I-2022 yang sebesar USD69,65 juta.
Hingga 31 Maret 2023, total ekuitas MDKA tercatat USD2,04 juta atau meningkat tipis sebesar 0,99 persen dibanding posisi per 31 Desember 2022 senilai USD2,02 juta. Pada akhir kuartal I-2023, perseroan memiliki kas dan setara kas sebesar USD380,84 juta atau melorot 14,21 persen dibanding per 31 Desember 2022.