MarketNews.id Sepanjang tahun 2022 lalu, emiten infrastruktur multisektor ini mencatat kinerja ciamik. Dimana perseroan mampu meningkatkan hampir diseluruh lini usaha mulai dari jalan tol, sektor tenaga air, sektor energi terbarukan. Laba bersih naik lebih 1000 persen, pendapatan naik lebih dari 66 persen.
Peningkatan tersebut tidak lepas dari peningkatan kegiatan ekonomi masyarakat dan pelonggaran pembatasan sosial. Dalam tahun 2023 ini, META masuk dalam bisnis perdagangan, advertising dan pengelolaan parking modern.
Kinerja keuangan PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) melesat pada tahun 2022. Laba bersih Nusantara Infrastructure meningkat tajam sebesar 1.111,2 persen menjadi Rp 72,43 miliar dari Rp 5,98 miliar.
Kenaikan laba bersih ini didorong oleh pertumbuhan pendapatan sebesar 66,11% menjadi Rp 1,4 triliun. Pendapatan META pada tahun 2021 sebesar Rp 844,78 miliar.
Pendapatan dari jalan tol META tumbuh sebesar 32,7 persen dari Rp 439,3 miliar menjadi Rp 582,8 miliar. Sementara itu, sektor energi terbarukan mengalami peningkatan sebesar 10,1 persen dari Rp 155,6 miliar menjadi Rp 171,3 miliar, dan sektor air bersih tumbuh sebesar 2,6 persen dari Rp 66,6 miliar menjadi Rp 68,4 miliar.
Menurut Head of Corporate Communication & CSR META, Indah D. P. Pertiwi, pertumbuhan kinerja ini disebabkan oleh meningkatnya kegiatan ekonomi masyarakat dan pelonggaran pembatasan sosial, terutama di Jakarta dan Makassar. Hal ini tercermin dari peningkatan volume lalu lintas di jalan tol dan peningkatan volume penjualan di sektor energi terbarukan dan sektor air bersih.
Indah juga menyatakan bahwa selama tahun 2022, manajemen telah mengoptimalkan penerapan strategi pertumbuhan melalui kemitraan dan menjaga aliran kas yang terkait dengan biaya operasional dan biaya pemeliharaan untuk mendukung stabilitas kinerja dan bisnis META.
Di tahun 2022 juga META berhasil menyelesaikan pembelian 40 persen saham PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (PT JJC), anak perusahaan PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) yang mengelola Jalan Layang Mohamed Bin Zayed (MBZ).
Melalui tindakan korporasi ini, nilai aset perusahaan meningkat menjadi Rp 11,1 triliun pada tahun 2022, dibandingkan dengan Rp 6,6 triliun pada tahun 2021, atau mengalami kenaikan sebesar 69,3 persen.