MarketNews.id Meskipun PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) sepanjang tiga bulan pertama tahun ini alami peningkatan pendapatan usaha hingga 18,6 persen, tapi beban pokok pendapatan ikut melonjak hingga 23,7 persen yang berdampak pada turunnya laba kotor perusahaan sebanyak 27 persen jadi Rp55,6 miliar. Sementara beban usaha ikut naik 11,09 persen jadi Rp 28,85 miliar.
Selama tiga bulan pertama tahun ini, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) hanya mampu membukukan laba bersih Rp6,15 miliar atau ambles 65,87 persen (year-on-year), padahal pendapatan usaha tercatat bertumbuh 18,6 persen.
Berdasarkan laporan keuangan WTON yang dipublikasikan BEI di Jakarta, Selasa 9 Mei 2023, total pendapatan usaha perseroan sepanjang kuartal I-2023 mencapai Rp916,99 miliar atau meningkat 18,6 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, yakni Rp773,19 miliar.
Namun, manajemen WTON terpantau gagal mengelola beban pokok pendapatan yang sepanjang kuartal I-2023 melonjak 23,7 persen (y-o-y) menjadi Rp861,43 miliar. Sehingga, laba bruto di kuartal pertama tahun ini menjadi Rp55,56 miliar atau melorot 27,65 persen (y-o-y).
Bahkan, beban usaha WTON dalam tiga bulan pertama 2023 tercatat menanjak 11,09 persen (y-o-y) menjadi Rp28,85 miliar. Lonjakan ini terutama dipengaruhi kenaikan beban umum dan administrasi pada kuartal I-2023 sebesar 12,8 persen (y-o-y) menjadi Rp28,03 miliar.
Sehingga, laba usaha WTON untuk periode yang berakhir 31 Maret 2023 menjadi Rp26,71 miliar atau menukik 47,44 persen dibanding periode yang sama di 2022 sebesar Rp50,82 miliar.
Namun demikian, selama tiga bulan pertama tahun ini WTON bisa menekan jumlah beban lain-lain sebesar 29,11 persen (y-o-y) menjadi Rp19,6 miliar.
Kendati begitu, laba sebelum pajak penghasilan yang dicatatkan WTON pada kuartal I-2023 masih menyusut 69,31 persen (y-o-y) menjadi Rp7,11 miliar.
Dengan adanya beban pajak penghasilan di kuartal I-2023 sebesar Rp2,07 miliar, maka laba tahun berjalan yang dibukukan WTON menjadi Rp5,04 miliar atau “nyungsep” 72,06 persen (y-o-y).
Sedangkan, besaran laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada kuartal I-2023 senilai Rp6,15 miliar atau tersungkur 65,87 persen (y-o-y).
Hingga 31 Maret 2023, total liabilitas WTON sebesar Rp4,8 triliun atau lebih rendah dibanding posisi per 31 Desember 2022 yang mencapai Rp5,81 triliun. Sementara itu, jumlah ekuitas hingga akhir kuartal I-2023 tercatat Rp4,46 triliun atau sama besar dengan posisi per akhir Desember 2022.