MarketNews.id Sepanjang kuartal pertama tahun 2023, penjualan PT Energy Mega Persada Tbk (ENRG) alami penurunan hingga depalan persen dari USD112 juta jadi USD102 juta. Penurunan ini disebabkan menurunnya produksi gas dan harga jual minyak lebih rendah. Selain itu, beban pajak yang lebih rendah jadi pendukungnya baiknya laba perseroan.
Meskipun alami penurunan penjualan, ENRG tetap mampu meningkatkan laba bersih perseroan dari USD10, 2 Juta Jadi USD17, 4 juta di kuartal pertama tahun ini.
Direktur Utama & CEO ENRG, Syailendra S. Bakrie Edoardus Ardiantomengatakan, penjualan bersih perusahaan mengalami sedikit penurunan sebesar 8 persen dari USD112 juta di kuartal I 2022 menjadi USD102 juta di kuartal I 2023.
“Penurunan tersebut terjadi karena penurunan produksi gas dan harga jual minyak yang lebih rendah,” tutur Edoardus Ardianto dalam keterangannya, Jumat 28 April 2023.
Produksi gas perseroan pada periode itu 157 juta kaki kubik gas per hari atau turun sebesar 25% dari 211 juta kaki kubik gas per hari di kuartal 2022.
Selanjutnya fluktuasi harga minyak dunia juga berdampak terhadap penurunan harga jual minyak yang sebesar USD79,23/bbl di kuartal I 2023, dibandingkan dengan harga jual minyak yang tinggi di level USD103,40/bbl di kuartal 2022.
Produksi gas yang lebih rendah tersebut disebabkan oleh dua faktor utama yaitu akibat penurunan produksi gas dari aset Kangean di karenakan kontrak jual beli gas yang sedang dalam proses pembaruan dengan para pembeli di Jawa Timur.
Setelah proses pembaruan kontrak jual beli gas tersebut diselesaikan, harapannya produksi gas dari Kangean akan meningkat secara bertahap.
Kedua, penghentian sementara atas produksi gas dari aset gas Sengkang sambil menunggu penyelesaian perpanjangan dan pembaruan kontrak jual beli gas dengan pembeli di Sulawesi. Kontrak jual beli gas untuk Sengkang sudah diselesaikan.
Sengkang telah memulai kembali produksi gasnya, dan pasokan gas dari Sengkang diharapkan akan meningkat di kuartal II 2023.
Terlepas dari penurunan produksi gas dan penjualan bersih perusahaan, perseroan tetap mampu mencatatkan laba bersih sebesar USD17,4 juta di kuartal I 2023. “Laba bersih perusahaan tersebut merefleksikan kenaikan sebesar 72 persen dari USD10,2 juta di kuartal I 2022 disebabkan beban pajak yang lebih rendah,” tukasnya.