Home / Otoritas / Bank Indonesia / BI : Dalam Sepekan Ada Arus Modal Asing Keluar Sebesar Rp 590 Miliar Lewat SBN

BI : Dalam Sepekan Ada Arus Modal Asing Keluar Sebesar Rp 590 Miliar Lewat SBN

MarketNews.id Pergerakan pasar uang domestik selama sepakan perdagangan 6-9 Pebruari 2023 berjalan relatif stabil meskipun masih ada selisih antara arus modal asing yang masuk maupun yang keluar. Dalam sepekan perdagangan ada selisih Rp590 miliar arus dana Asing yang keluar lewat Surat Berharga Negara (SBN).

Bank Indonesia (BI) mencatat arus modal asing keluar bersih dari pasar keuangan domestik selama sepekan, yakni 6-9 Februari 2023, mencapai Rp590 miliar.

“Berdasarkan data transaksi 6-9 Februari 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik jual netto Rp590 miliar,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat, 10 Pebruari 2023.

Aliran modal asing keluar tersebut berasal dari pasar Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp3,11 triliun. Namun, terdapat aliran modal asing masuk bersih ke pasar saham sebesar Rp2,52 triliun.

Sementara sejak 1 Januari hingga 9 Februari 2023, aliran modal asing masuk bersih di pasar SBN tercatat senilai Rp49,57 triliun, dan modal asing keluar bersih di pasar saham sebesar Rp3,06 triliun.

Selanjutnya, Erwin menuturkan imbal hasil atau yield SBN Indonesia tenor 10 tahun naik ke level 6,65 persen. Level yield surat utang Indonesia tersebut lebih menarik dan jauh dari yield surat utang Amerika Serikat atau UST Treasury Note tenor 10 tahun yang meningkat ke level 3,658 persen.

Sedangkan, premi risiko investasi (credit default swap/CDS) Indonesia 5 tahun naik ke level 86,55 basis poin (bps) per 9 Februari 2023 dari 79,15 bps per 3 Februari 2023.

Sementara nilai tukar rupiah dibuka melemah ke posisi Rp15.100 per dolar AS pada Jumat (10/2) dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan Kamis (9/2) Rp15.090 per dolar AS.

Sedangkan indeks dolar AS (DXY) menguat ke level 103,22. Indeks dolar AS adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap enam mata uang negara utama lainnya, yakni euro, yen Jepang, pound Inggris, dolar Kanada, krona Swedia, dan franc Swiss.

BI terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut.

Check Also

Laba Bersih Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) Anjlok 50,9 Persen Di September 2024

MarketNews.id- Asuransi Tugu Pratama Indonesia (TUGU), meraih pendapatan Rp3,163 triliun sepanjang 9 bulan 2024, atau …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *