Home / Korporasi / BUMN / Naiknya Harga Avtur Buat Garuda Indonesia Tbk (GIAA) Rugi Saat Angkut Jamaah Haji 2022.

Naiknya Harga Avtur Buat Garuda Indonesia Tbk (GIAA) Rugi Saat Angkut Jamaah Haji 2022.

MarketNews.id Transparansi harga mati buat perusahaan publik. Apalagi bila perusahaan publik tersebut milik negara PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA). Seperti diketahui, GIAA selalu mendapat jatah terbanyak untuk menerbangkan jamaah haji asal Indonesia. Tapi buat angkutan haji tahun 2022 lalu, GIAA memaparkan alami kerugian akibat adanya kenaikan harga Avtur. Seperti diketahui, dalam kondisi normal GIAA dipastikan membawa jamaah haji Indonesia paling banyak jumlahnya.

Tapi, bila kali ini alami kerugian akibat angkut jamaah haji karena selisih harga Avtur tentunya jadi risiko yang mestinya sudah diperhitungkan mengingat harga minyak terus berfluktuasi mengikuti perekonomian global. Sebaliknya, apakah di saat harga turun, GIAA tetap transparan mengumumkan bahwa ada penambahan laba akibat ada penurunan harga Avtur.

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) mengalami kerugian saat mengangkut jamaah haji 2022, hal ini disebabkan melonjaknya harga avtur.
Hal tersebut seperti diungkapkan Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VIII DPR, Jakarta, Kamis 26 Januari 2023.

“Pada 2022 tahun lalu kita menentukan dalam kontrak kerja kita dengan Kementerian Agama bahwa harga avtur sebesar 84,9 sen per liter, faktanya harganya pada musim haji 112 sen per liter, jadi ada kenaikan,” kata Irfan.

Irfan menyampaikan ini adalah konsekuensi yang harus ditanggung Garuda Indonesia untuk persoalan harga, dan kebetulan saat itu Kemenag mengajukan harga yang pada saat itu realistis. “Tapi pada kenyataannya waktu kita terbang itu 112 (sen per liter),” imbuhnya.

Irfan memaparkan struktur cost yang disepakati oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), karena Garuda selalu diaudit dan sedang mulai proses audit untuk 2022. Jadi, Garuda tidak mungkin mengambil area yang tidak pantas. Dalam struktur biaya ini, untuk bahan bakar pesawat mencapai 41 persen sehingga perubahan harga avtur akan sangat mempengaruhi struktur biaya, kedua AC lease atau penyewaan pesawat sebesar 36 persen, baik itu yang saat ini digunakan ataupun ditambahkan di kemudian hari.

“Struktur cost ini yang selama kerja sama kami dengan Kemenag adalah tiket pesawat, transportasi darat, koper jamaah, insurance cover, itu kita diskusikan bagaimana menurunkan, kami juga sangat terbuka untuk membahas cost jasa kita apakah dinaikan atau diturunkan,” terangnya.

Namun, kata Irfan, sampai hari ini Garuda belum menyampaikan harga pasti atau harga penawaran karena memang belum ada penawaran.
Sebagai informasi tambahan, ia menambahkan, Arab Saudi menaikan 40 persen untuk ground handling, kenaikan 35 persen untuk visa petugas selama di arab saudi, serta kenaikan 25 persen pada komponen lainnya seperti landing charge, parking charge dan passenger service charge (ABC).

“Kita sangat terbuka, transparan, dan perlu kami sampaikan dalam pelaksanaan haji selama bertahun-tahun selalu diaudit secara benar oleh BPK, dan 2022 kita mulai proses audit. Salah satunya yang dicari BPK apakah keuntungan kita wajar apa tidak,” tutup Irfan.

Check Also

Target Prapenjualan PANI Turun 3,6 Persen Jadi Rp5,3 Triliun Di 2025

MarketNews.id- Pantai Indah Kapuk Dua (PANI), emiten properti kongsian Agung Sedayu milik Sugianto Kusuma alias …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *