Home / Otoritas / Bank Indonesia / BI : Surplus Perdagangan Selama Satu Semester, Perkuat Ketahanan Perekonomian RI

BI : Surplus Perdagangan Selama Satu Semester, Perkuat Ketahanan Perekonomian RI

MarketNews.id Bank Indonesia (BI) memandang surplus neraca perdagangan selama enam bulan berturut-turut telah berkontribusi positif dalam menjaga ketahanan eksternal perekonomian Indonesia. BI akan terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk meningkatkan ketahanan eksternal serta mendukung pemulihan ekonomi nasional.

Bank Indonesia menilai surplus neraca perdagangan Indonesia pada Januari-Juni 2022 bisa memperkuat ekonnomi domestik dari ketidakpastian global.

Adapun surplus neraca perdagangan semester I/2022 US$24,89 miliar, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan capaian pada semester I/2021 sebesar 11,84 miliar dolar AS.

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2022 kembali mencatat surplus, yakni US$5,09 miliar, meningkat dibandingkan dengan surplus bulan sebelumnya sebesar US$2,90 miliar dolar AS. Kinerja positif tersebut melanjutkan surplus neraca perdagangan Indonesia sejak Mei 2020.


Bank Indonesia memandang bahwa surplus neraca perdagangan tersebut telah berkontribusi positif dalam menjaga ketahanan eksternal perekonomian Indonesia.

“Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas kebijakan terkait untuk meningkatkan ketahanan eksternal serta mendukung pemulihan ekonomi nasional,” seperti dikutip dari siaran pers, Sabtu 16 Juli 2022.

Adapun surplus neraca perdagangan Juni 2022 bersumber dari surplus neraca perdagangan nonmigas di tengah peningkatan defisit neraca perdagangan migas.


Pada Juni 2022, surplus neraca perdagangan nonmigas Indonesia tercatat US$7,23 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan surplus pada bulan sebelumnya sebesar US$,76 miliar.

Perkembangan tersebut ditopang oleh peningkatan ekspor nonmigas dari 20,01 miliar dolar AS pada Mei 2022 menjadi 24,56 miliar dolar AS pada Juni 2022. 

Sementara itu, peningkatan kinerja ekspor nonmigas terutama bersumber dari ekspor komoditas berbasis sumber daya alam, seperti CPO dan batu bara, serta sejumlah produk manufaktur, seperti kendaraan dan bagiannya dan alas kaki yang tercatat meningkat, didukung oleh harga global yang masih tinggi. 

Check Also

Kilang Pertamina Internasional Hasilkan Dekarbonisasi 430 Ribu Ton CO2 Eq

MarketNews.id-Net Zero Emission (NZE) tahun 2060 atau lebih cepat merupakan program yang perlu mendapatkan dukungan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *