Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / Satu Lagi Emiten Properti Masuk Bursa Jadi Emiten Ke 22 Tahun ini Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Satu Lagi Emiten Properti Masuk Bursa Jadi Emiten Ke 22 Tahun ini Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

MarketNews.id Bursa Efek Indonesia (BEI) masih menjadi tempat populer buat dunia usaha mendulang modal. Selain semakin banyaknya papan pencatatan saham, emiten yang sudah tercatat di BEI dan berkinerja bagus, akan semakin mudah mencari pendanaan buat ekspansi usaha emiten.
Esok hari, Kamis 7 Juli 2022, akan dicatatkan emiten baru yakni PT Saraswanti Indoland Development sebagai emiten ke 22 dalam tahun ini. Emiten properti ini selain melepas saham juga menjual waran.

Emiten properti PT Saraswanti Indoland Development Tbk. (SWID) akan mencatatkan (listing) perdana sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis besok 7 Juli 2022. SWID akan menjadi perusahaan tercatat ke-22 yang tercatat di BEI pada 2022.

Seperti diketahui, PT Saraswanti Indoland Development telah menggelar masa penawaran umum pada 1—5 Juli 2022 dengan harga penawaran Rp200 per saham. Jumlah saham yang dicatatkan adalah sebanyak 5.385.000.000 lembar saham, sehingga kapitalisasi pasarnya adalah senilai Rp1,07 triliun.

SWID tercatat melepas 340 juta saham atau sebesar 6,31 persen dari total saham yang dicatatkan dalam IPO.
“Jumlah penawaran umum perdana saham adalah sebesar Rp68 miliar,” tulis manajemen.

Selain itu, akan dicatatkan pula waran Saraswanti Indoland Development dengan kode SWID-W sebanyak 340 juta atau 6,74 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka IPO. Exercise price dari SWID-W adalah senilai Rp250.

Seluruh dana yang diperoleh dari penawaran saham dan pelaksanaan waran seri I akan digunakan untuk modal kerja perseroan. Adapun modal kerja yang dimaksud adalah terkait dengan pembayaran untuk biaya pemeliharaan MICC dan hotel, pembelian bahan baku untuk makanan dan minuman.

Selanjutnya, pembelian persediaan hotel, pembayaran tenaga kerja dan utilitas, modal kerja untuk pembayaran kepada pemasok dan kontraktor dalam rangka pembangunan proyek apartemen Arjuna dan Bima serta pembangunan proyek Banyu Bening.

“Apabila dana hasil penawaran umum tersebut tidak mencukupi untuk membiayai rencana penggunaan dana, maka sumber lain yang menjadi alternatif adalah pinjaman kepada pihak ketiga dan/atau dari dana internal perseroan.”

Check Also

Laba Bersih Bank Jabar Anjlok 23 Persen Jadi Rp1,369 Triliun Di 2024

MarketNews.id-Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJBR) atau Bank Jabar membukukan pertumbuhan kredit yang …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *